METROPOLITAN.id - Tahun 2024 memang masih cukup lama. Namun hampir semua partai politik sudah mulai memanaskan mesin dan menyiapkan langkah politiknya menuju Pemilu yang kemungkinan besar akan digelar dalam waktu satu tahun itu. Termasuk Partai Golkar. UU Pemilu yang disetujui bakal ada perubahan, kini disepakati beberapa partai besar di DPR untuk tidak dibahas sampai setelah dilaksanakan di 2024. Partai Golkar jadi salah satu partai yang mendukung pemilu digelar pada 2024. Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kota Bogor Andryansyah Daslim membeberkan kesiapan partainya jelang pemilu 2024. Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya mempersiapkan memenangkan Partai Golkar pada saat Pemilu digelar di 2024. Mulai dari kemenangan di Pilpres, menang di Pemilu Legislatif dan menang di Pilkada serentak jadi target terbesar. Ia pun menjabarkan simulasi pemilu pada 2024. Untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, masa jabatan presiden selesai 20 Oktober 2024. Lalu Paslon terpilih harus sudah tersedia 14 hari sebelum masa jabatan selesai atau 6 Oktober 2024. Diikuti pencoblosan pada Maret 2024. Lalu, antisipasi pilpres putaran kedua bila peserta pilpres lebih dari dua. Tahapan dimulai 20 bulan sebelum pencoblosan Juli 2022 dan mempertimbangkan paslon terpilih sudah dapat terlibat dalam penyusunan program dan APBN 2025. Sedangkan untuk Pemilihan Umum Legislatif, disimulasikan Penetapan Hasil Pemilu Nasional April 2024 ,seperti engalaman pemilu 2019 pada Mei 2019). Lalu, putusan MK sengketa hasil pileg Agustus 2024 (pengalaman pemilu 2019 Putusan MK Agustus 2019). Hasil Pileg DPRD harus sinkron dengan tahapan pencalonan Pilkada (Agustus 2024). Kemudian pencoblosan Maret 2024 dan Tahapan dimulai 20 bulan sebelum pencoblosan (Juli 2022). Ia menambahkan, untuk Pilkada Serentak, disimulasikan bahwa pencoblosan pada November 2024. "Lalu pencalonan Agustus 2024 ,dimana harus sinkron dengan hasil Pileg DPRD 2024. Kemudian Tahapan Pilkada 11 bulan sebelum pencoblosan atau mulai Oktober 2023," ujarnya. "Melihat dari skema diatas. Memang terlihat berat karena persiapannya ada yang dimulai dari 2022 dan penyelenggaraannya harus diselesaikan selama satu tahun di 2024. Tapi sebagai pengurus partai di daerah, kami akan mempersiapkan sebaik mungkin untuk memenangkan disemua tahapan pemilu tersebut," kata Andry. Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor M. Rusli Prihatevy menuturkan bahwa modal utama di partainya adalah hasil survei, dimana Golkar berada di 16,1 persen secara nasional. Menurut hasil survey IDM. Selain itu, Ketua Umum Airlangga Hartarto adalah Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang diketahui secara konsisten menjalankan program pemerintah yang pasti dirasakan oleh masyarakat. "Dengan konsistensi itu, beliau masuk dalam radar calon presiden 2024. Insya Allah kami siap dengan struktur partai yang ada dan dukungan program yang kami telah lakukan di tengah-tengah masyarakat," tutupnya. (ryn)