METROPOLITAN.id - Rencana refocusing anggaran yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot Bogor), nampaknya belum diketahui anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah mengaku belum mengetahui informasi apapun terkait akan dilakukan refocusing anggaran. "Refocusing biasanya diajak bicara, tapi di DPRD belum ada koordinasi dan pembahasan. Perubahan parsial, refocusing biasanya melaporkan mana saja yang akan direfocusing di anggaran mana dan untuk apa. Tapi selama ini Januari sampai sekarang di Badan Anggaran belum ada diajak bicara refocusing 2021," katanya, Senin (1/3). Ia mengakui, Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) cukup menyulitkan pihak DPRD ataupun Pemkot Bogor dalam menyusun anggaran. Sehingga, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan Pemkot Bogor agar lebih berhati-hati dalam melakukan refocusing anggaran. Agar tidak menjadi temuan oleh aparat penegak hukum karena adanya kesalahan dalam penganggaran. "SIPD memang belum familiar yang memang harus ditanyakan ke pemerintah provinsi maupun ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Jadi memang program baru, sistem baru seluruh Indonesia menggunakan itu. Kalau ada kesalahan, larinya ke audit dan temuan," ujar Lusi, sapaan karibnya. Lusi pun kembali mengingatkan kepada Pemkot Bogor agar program prioritas pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Bogor tidak terkena refocusing. "Jadi yang langsung menyentuh masyarakat seperti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), BTT juga jangan dipotong. Untuk guru mengaji, yang pro kepada masyarakat jangan, kalau yang fisik itu bisa dilihat prioritas atau tidak," pungkasnya. (dil/b/ryn)