Senin, 22 Desember 2025

Dampak Rel Ganda Bogor-Sukabumi, Wacanakan Bangun Fly Over di Kawasan Stasiun Batutulis

- Selasa, 9 Maret 2021 | 17:10 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim bersama stakeholder meninjau pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi di kawasan Stasiun Batutulis, Kota Bogor, Selasa (9/3). (Ryan/Metropolitan)
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim bersama stakeholder meninjau pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi di kawasan Stasiun Batutulis, Kota Bogor, Selasa (9/3). (Ryan/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Proyek pembangunan jalur rel ganda atau double track Bogor-Sukabumi rupanya tidak hanya berdampak pada penertiban dan relokasi warga yang menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), tapi juga berdampak pada perubahan total kawasan Stasiun Batutulis, Kota Bogor. Salah satunya mewacanakan pembangunan jalan baru atau fly over di kawasan tersebut. Hal itu terungkap saat Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau langsung lokasi pembangunan rel ganda di kawasan Stasiun Batutulis bersama stakeholder terkait, Selasa (9/3). Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam rencana membangun jalan baru atau fly over di kawasan Stasiun Batutulis. "Kita juga akan melakukan semacam koordinasi dengan (pemerintah) pusat. Untuk bagaimana kalau kita membuat semacam fly over atau jalan baru, yang nantinya berada persis di sebelah Istana Batutulis. Ini yang kita coba pikirkan, termasuk lokasinya. Artinya titik ini akan berubah total. Ini yang kita tinjau hari ini," katanya kepada Metropolitan.id, Selasa (9/3). Namun, sambung dia, hal itu akan dipastikan setelah semua stakeholder dari daerah maupun pusat, duduk bareng untuk membahas pembangunan ini. Untuk sementara, kata Dedie, rencananya akan membangun satu fly over.
-
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau pembangunan rel ganda di kawasan Stasiun Batutulis, Bogor, Selasa (9/3). (Foto:Ryan/Metropolitan) "Belum. Makanya nanti kita harus duduk bareng dengan balai besar, dinas, Bappenas hingga Dirjen Binamarga. Harus duduk bareng lagi. Sementara ini (rencananya bangun) satu flyover. Nanti mungkin jadi jalan milik kota. Di kawasan Stasiun Batutulis ini kan sebetulnya aset PT KAi, ada beberapa lahan milik pemda. Nanti kita lihat lah. Intinya kita harus cari solusi bersama," tandasnya. Hal ini, kata Dedie, menjadi krusial dan penting juga prioritas lantaran saat nanti pembangunan selesai, tentu frekuensi kereta yang melintas akan lebih padat. Belum lagi, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada tahun ini. Meskipun ada toleransi perpanjangan paling lambat selesai pada 2022. Sehingga akhir 2022, sudah selesai seluruhnya. Ia berharap, adanya bantuan pembangunan dari pemerintah pusat, semua perencanaan akan berjalan sesuai harapan. "Makanya pembangunan jalan baru itu menjadi suatu prioritas. karena dipastikan frekuensi kereta nanti akan banyak. Kalau nanti jadi KRL Bogor-Sukabumi, frekuensi-nya bisa imbang dengan frekuensi arus KRL Bogor-Jakarta. Memang kalau sekarang jalur ini hanya enam kali, nah kalau nanti jadi KRL Bogor-Sukabumi, bisa 50 sampai 100 perjalanan," papar Dedie. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X