METROPOLITAN.id - Sejak dibongkar medio 2020 lalu, proyek pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi belum juga terlaksana. Pekerjaan yang menelan biaya sekitar Rp14 miliar dari anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat rupanya terkendala proses administrasi. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim "Untuk pekerjaan Alun-Alun Kota Bogor, dalam proses administrasi. Karena harus ada perubahan pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)," katanya saat meninjau lokasi Alun-Alun Kota Bogor. Ia pun meminta Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor untuk melakukan singkronisasi dalam mengecek lahan. Dedie berharap proyek ini bisa terlaksana pada tahun ini. "Kami akan usahakan juga Alun-Alun bisa dilaksanakan di tahun ini. Sudah lihat gambarnya tadi bersama-sama Disperumkim serta PUPR Kota Bogor, untuk desain Alun-Alun serta dilakukan singkronisasi dengan masjid Agung, yang tahun ini berproses juga," ujarnya. "Mudah-mudahan lancar dua proyek ini. Nanti Kota Bogor punya Alun-Alun dengan adanya Masjid Agung yang indah," tambah Dedie. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pertamanan, PJU dan Dekorasi Kota pada Disperumkim Kota Bogor, Irfan Zacky menuturkan, anggaran Alun-Alun tetap Rp14 miliar termasuk konsultan pengawas dan lainnya. "Sekitar Rp 14 miliar lebih. Terkait proses, saat ini menuju proses lelang," ucapnya. Saat ditinjau langsung F2, pihaknya akan disinkronisasi dengan Dinas PUPR yang mengerjakan Masjid Agung. Sebab nanti akan terkoneksi dengan Masjid Agung. Ada Sedikit yang harus diubah terkait jadwal dan lainnya. Meskipun proses dan jadwal rencana disebutnya masih on the track. "Karena kan akan dibangun enam bulan. Jadi di November 2021 masih bisa selesai," ujarnya. (ryn)