METROPOLITAN.id - Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengikuti Kongres XXXI di Surabaya mengeluhkan acara yang tak kunjung dimulai. Bahkan, mereka sempat berencana 'balik kanan' atau pulang meninggalkan kongres. Sejak dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Maret 2020 itu belum ada tanda-tanda dilanjutkan. Sedianya, kongres dilaksanakan pada 17 Maret hingga 20 Maret 2021. Wakil Sekretaris Umum PTKP HMI Cabang Batam, Pawas Zunajdi mengaku tak paham mengapa acara Kongres PB HMI tak kunjung digelar. Padahal, pembukaan sudah dilaksanakan pada Rabu lalu. “Entah kapan mulai forum Kongres. Kawan-kawan di sini juga gak ngerti kenapa (molor),” ujar Pawas, Sabtu (20/3). Pawas mengaku pihaknya berencana balik kanan alias pulang ke Batam. Pertimbangannya, belum ada kejelasan soal acara. Di sisi lain, teman-teman seperjuangannya telah mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk bisa ke Surabaya. “Mendingan teman-teman seluruh peserta utusan dari cabang-cabang HMI se-Indonesia beli tiket pulang,” keluhnya. Menurut Pawas, bertahan di Surabaya merupakan wujud kesia-siaan. Ia juga menilai kesiapan panitia lokal dan panitia nasional kongres sangat buruk sehingga membuat utusan cabang terkatung-katung tidak jelas menunggu forum kongres dimulai. “Sebaiknya seluruh utusan pulang saja, sia-sia ada di Surabaya, banyak kegiatan dan agenda bermanfaat yang bisa kita lakukan di cabang masing-masing, apalagi ketum ketum badko se- indonesia sudah menyampaikan surat pernyataan sikap dalam 4 poin. Artinya ketum-ketum badko se-Indonesia tidak menginginkan HMI ini pecah belah, maka dari itu mari kita dukung kanda-kanda kita supaya HMI seluruh Indonesia bisa memperbaiki yang sempat menjadi dualisme. Sangat disayangkan apabila kedua belah pihak mengedepankan ego personalnya dibanding memikirkan kondisi kader HMI se-Indonesia,” pungkasnya. (*/fin)