Minggu, 21 Desember 2025

700 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Gereja di Bogor usai Bom Bunuh Diri di Makassar

- Minggu, 28 Maret 2021 | 17:19 WIB

METROPOLITAN.id - 700 personel kepolisian dari Polresta Bogor Kota dikerahkan untuk mengamankan gereja di Kota Bogor. Pengamanan ini menyusul terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, untuk mengamankan 85 gereja yang ada di Kota Bogor, Polresta Bogor Kota menerjunkan 700 personel. "Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Bogor Kota kami kerahkan untuk memberikan rasa aman bagi jamaah yang sedang beribadah di 85 gereja yang ada di Kota Bogor," kata Susatyo, Minggu (28/3). Rencananya, pengamanan bakal terus dilakukan pihaknya selama sepekan ke depan. Mengingat, banyak rangkaian ibadah umat Kristen hingga Minggu depan. "Tentunya kita berusaha untuk mencegah, berusaha memperkuat pengamanan di gereja-gereja di Kota Bogor selama satu pekan ke depan," ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, usai terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Gereja Katedral Bogor tetap menggelar ibadah pekan suci. Pastur Vikaris Lija Katedral Kota Bogor, Romo Endro Susanto mengaku menyerahkan pengamanan dan penjagaan kepada pihak TNI-Polri di Bogor. Romo Endro percaya, TNI-Polri akan profesional menyikapi masalah bom bunuh diri ini. Ia berharap rangkaian ibadah yang akan dijalankan berlangsung aman. “Untuk masalah keamanan kita yakin dan percaya, tanpa kita minta bahwa pihak kepolisian dan TNI akan profesional menyikapi masalah ini, dan tentunya mereka bisa mengambil tindakan untuk memberikan rasa aman. Khususnya pada saat nanti pelaksanaannya, bukan hanya Jumat (wafatnya isa al-masih), tapi kan ibadah akan dimulai oleh umat Katolik dari hari Kamis yaitu Kamis putih, Jumat Agung, lalu Sabtu ada malam paskah, lalu Minggu paskahnya. Nah itu empat hari berturut-turut,” ungkap Romo Endro, Minggu (28/3). Setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, para pemuka agama Katolik juga langsung menggelar pertemuan secara virtual.
Menurutnya, dari pertemuan tersebut, pihaknya merasa prihatin atas terjadinya ledakan di pekan suci yang sudah mencederai kemanusiaan.
“Kami pun meminta supaya khususnya jamaat Katolik agar tetap dalam keadaan tenang, tidak terprovokasi dengan peristiwa itu dan meminta juga agar tidak memposting berita (video, red), itu tidak perlu disebarkan,” kata Romo Endro kepada Metropolitan.id, Minggu (28/3). Tak hanya meminta agar video tidak disebarluaskan, Romo Endro juga meminta agar tidak perlu ada narasi tambahan pada postingan video atau foto kejadian bom bunuh diri di Makassar. Ia pun menyatakan sikap agar kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian agar bisa diproses secara cepat dan tepat. “Kita berharap menyerahkan perwistiwa ini kepada aparat kepolisian dalam artian supaya mereka profesional menanganinya. Terutama mencari aktor-aktor intelektual di belakang ini semua siapa, dan bisa diselesaikan. Sehingga bisa memberikan rasa aman. Bukan hanya kepada umat katolik yang hari ini mengalami perisitiwa itu, tapi akhirnya bisa memberikan rasa aman juga kepada seluruh bangsa indonesia,” terangnya. (dil/c/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X