Senin, 22 Desember 2025

Ade Yasin Apresiasi Kiprah 27 Tahun KSU Karya Mandiri, Jadi Solusi Keuangan Warga

- Senin, 5 April 2021 | 10:38 WIB
Dok. Diskominfo Kabupaten Bogor
Dok. Diskominfo Kabupaten Bogor

METROPOLITAN.id - Keberadaan koperasi yang sekarang sudah mulai ditinggal karena sudah jarang yang tertarik, justru dapat memberikan solusi terhadap permasalahan ekonomi di era pandemi. Terutama permasalahan jeratan rentenir yang marak di tengah masyarakat. Hal ini ditegaskan Bupati Bogor, Ade Yasin saat menghadiri silaturahmi pengurus Koperasi Karya Mandiri di Kantor KSU Karya Mandiri, Kemang, Minggu (4/4). “Padahal di tengah pandemi, disadari ataupun tidak, jika koperasi diberdayakan secara konsisten, koperasi bisa menjadi angin segar dan solusi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Kemudian sebagai solusi dari pada ibu-ibu minjam-minjam ke rentenir. Solusi yang aman, lebih baik, ada kebersamaan dan gotong royong,” kata Ade Yasin. Ade Yasin menyebut jika pinjam uang ke rentenir, maka rentenir dengan senang hati dan pasti mencari-cari korban. Tetapi dampaknya, berhutang Rp500 ribu, harus bayar hariannya besar, membengkak sampai Rp5 juta. Marena tak sanggup bayar, akhirnya kena teror. Inilah jahatnya jeratan rentenir. “Justru dengan koperasi ini lebih mudah, birokrasinya tidak berbelit-belit, pinjaman tidak harus pakai agunan. Kita juga jadi anggota dan dapat menyimpan uang dengan aman, apalagi KSU Karya Mandiri ini sudah 27 tahun beroperasi. Insya Allah sudah sangat terpercaya,” terangnya. Ade Yasin menambahkan, koperasi seperti ini harus banyak dikembangkan di Kabupaten Bogor. Kalau ada hambatan administrasi dalam membentuk koperasi, asalkan memenuhi syarat dan kelayakan, akan dibantu. Pihaknya punya Dinas Koperasi dan UMKM yang tujuannya adalah untuk membantu masyarakat yang mau bergerak di bidang koperasi. “Koperasi adalah praktek paling nyata demokrasi dapat bekerja dalam ruang hidup keseharian. Koperasi juga terbukti dalam setiap krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara yang kuat justru mampu berfungsi sebagai rompi pengaman masyarakat ketika korporasi swasta kapitalis tumbang,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua KSU Karya Mandiri Atty Somaddikarya memaparkan, keberadaan Koperasi KSU Karya Mandiri ini memang sudah sukses di wilayah Kota Bogor. Tapi ada sedikit kesulitan di Kabupaten Bogor karena budaya menabungnya belum bisa menjadi gerakan masyarakat yang bisa melawan pinjaman rentenir. “Saya sangat peduli di Kabupaten Bogor banyak sekali kaum perempuan yang memang terlibat hutang secara instan, maka kami terus berupaya untuk membantu, saat ini baru ada 7 ribu anggota, tahun 2024 di Kabupaten Bogor mudah-mudahan bisa mencapai 15 ribu anggota”, paparnya. Atty menjelaskan, yang hadir pada silaturahmi ini adalah para pengurus, satu pengurus itu basisnya adalah RT/RW. Satu RW ini bisa memiliki anggota 100 – 250 orang. Jadi setiap hari kerjanya door to door untuk menggerakan budaya menabung tapi hanya seribu rupiah. Nanti tabungan ini bisa dibelikan sembako pada saat lebaran, dibelikan daging. “Jika gerakan ini terus bertumbuh dan dilakukan secara door to door. Insya Allah kebiasaan pinjam ke rentenir akan bergeser, karena mereka beralih memilih budaya menabung. Alhamdulillah, 27 tahun kami berdiri, tidak ada satupun anggota kami yang dirugikan oleh koperasi,” tuntas Atty. (*/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X