METROPOLITAN – Ratusan nasabah menggeruduk kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Cianjur di Jalan Adi Sucipta Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur. Kedatangan nasabah tersebut untuk meminta kejelasan mengenai hilangnya uang nasabah dari dalam rekening secara singkat. Bahkan, beberapa nasabah kehilangan jutaan hingga puluhan juta rupiah. Rata-rata nasabah kehilangannya pada Jumat (2/4). Salah seorang nasabah, Sandri (40), mengungkapkan, saat itu dirinya tengah makan sekitar pukul 12:00 WIB. Ia mengetahui hal tersebut dari pemberitahuan di ponselnya. “Itu diambilnya pada hari itu juga secara bertahap, dari Rp3 juta tiga kali dan terakhir Rp1 juta. Dalam tiga menit habis Rp10 juta,” ujarnya. Ia kemudian mengecek Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terdekat. Setelah ditelusuri, ternyata ATM miliknya ada yang meretas. “Dicek langsung, ternyata pas saya datang ke bank infonya ada yang ngehacker chip ATM-nya,” paparnya. Hal serupa dialami Yanto (40). Ia mengaku kehilangan saldo di ATM-nya setelah melakukan transaksi di ATM yang berada di Cianjur Selatan. “Baru ada notifikasi penarikan uang sebesar Rp1,5 juta. Saya menduga ada yang lihat lewat CCTV,” ungkapnya. Tak lama Yanto kembali kehilangan saldo sebesar Rp1,5 juta dua kali. Akhirnya ia mendatangi Bank BRI cabang Cianjur. “Saya semalam langsung blokir kartu ATM saya,” terangnya. Selain itu, ia juga ikut prihatin atas kejadian ini karena menimpa banyak nasabah dari berbagai kalangan. Bahkan sampai saat ini ia tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi. “Saya nggak tahu itu terjadi. Terus sempat ada notifikasi yang menyebut data saya tidak terdeteksi, pas dicek uangnya sudah tidak ada,” imbuhnya. Para nasabah pun terlihat antre di ATM untuk mengambil uang agar tidak menjadi korban dari hilangnya secara tiba-tiba. Pemimpin BRI cabang Cianjur, Yoni Arianto, mengaku akan bertanggung jawab terkait dugaan terjadi skimming terhadap beberapa nasabah. Tercatat sekitar 30 nasabah melaporkan hal yang sama dengan kerugian bervariatif, mulai dari Rp5 juta hingga Rp51 juta. Terkait laporan yang diterima, pihaknya langsung menindaklanjuti pengaduan nasabah dan saat ini tengah melakukan investigasi bersama pihak terkait. “Jika laporan itu terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, BRI bertanggung jawab menyelesaikan hal tersebut,” ujar Yoni. Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau nasabah harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, selalu rutin mengganti password atau PIN kartu ATM. Selain itu, selalu menjaga kerahasiaan nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit dan nomor OTP transaksi. “Jangan memberikan data apa pun termasuk pada orang atau oknum yang mengatasnamakan BRI. Terkait laporan nasabah segera kami tindak lanjuti,” ungkapnya. (rcj/els/py)