Senin, 22 Desember 2025

Bukit Algoritma Sukabumi Digarap Usai Lebaran

- Senin, 19 April 2021 | 15:30 WIB

METROPOLITAN - PT Amar­ta Karya (Persero) atau AMKA menyatakan pada Mei 2021 pihaknya dan PSO proyek Bukit Algoritma Sukabumi akan mulai menggarap proy­ek yang dijuluki Silicon Valley Indonesia ini. Direktur Utama AMKA, Ni­kolas Agung, mengatakan bahwa proses ground breaking atau peresmian akan dilaku­kan antara awal hingga per­tengahan Mei 2021. Setelah itu baru pembangunan akan mulai digenjot. ”Kira-kira awal sampai pertengahan Mei kami akan lakukan ground breaking di sini,” jelasnya. Ia mengatakan, investasi senilai 1 miliar euro atau se­tara Rp18 triliun akan men­jadi modal pembangunan selama tahap pertama atau tiga tahun pertama, yakni pada 2021-2023. Walau telah berdiri sejak 1962, Nikolas mengaku Bukit Algoritma merupakan proyek megaper­tama yang dikantongi peru­sahaan. Pada tiga tahun pertama, ia membeberkan pembangunan akan difokuskan meneruskan jalan Tol Bogor-Ciawi-Suka­bumi (Bocimi) seksi dua ruas Cigombong-Cibadak yang diperkirakan selesai pada Agustus. Dari sana akan di­bangun Tol sepanjang 10 ki­lometer (km) dari salah satu pintu Tol Cibadak menuju kawasan Bukit Algoritma. Lalu akan dibangun jalan penunjang akses kawasan (secondary) yang diperkirakan sepanjang 30 km. Selain itu, bakal dibangun fasilitas penun­jang seperti air, listrik dan gedung-gedung yang telah masuk perencanaan, yakni gedung riset nanoteknologi, bio-teknologi dan lainnya. Ia juga menyatakan akan dilakukan adopsi teknologi dari Jepang untuk memastikan infrastruktur yang dibangun kuat dari terpaan bencana alam seperti gempa. ”Kontrak yang kami tanda tangani masih kontrak payung karena desain akan kami lakukan dan tem­pat ini menjadi potensi akan mengadopsi teknologi dari perusahana Jepang, Kajima, TOA dan lainnya, karena me­reka ahli untuk membuat gedung-gedung tahan gempa,” jelasnya. Seperti diketahui, mega­proyek bernilai Rp18 triliun digadang-gadang akan di­bangun di daerah Cikadang dan Cibadak, Sukabumi. Lahan yang disiapkan untuk proyek seluas 888 hektare dan meru­pakan proyek swasta, sehing­ga tidak menggunakan APBN. Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya, Budiman Sud­jatmiko, mengatakan, proyek akan digarap dalam tiga taha­pan dengan proyeksi rampung dalam 11 tahun. Ia mengata­kan, saat ini sudah ada tiga universitas dalam negeri yang telah menyetujui untuk membangun pusat riset di Bukit Algoritma, yakni ITB, IPB dan UNPAD. Masing-masing menerima hibah 25 hektare lahan. ”Lahannya silakan gratis tapi nanti profit sharing (bagi untung), hasil risetnya dibagi sama KSO tapi tanahnya gra­tis. Jadi tawarannya bisa beli, sewa atau gratis,” paparnya. (cnn/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X