METROPOLITAN.id - Pucuk pimpinan DKM Masjid Agung Bogor Al Isro secara resmi berganti. KH Ahmad Baedhowi dan H Husen As Soleh dipercaya menahkodai masjid yang berlokasi di Jalan Nyi Raja Permas, Kelurahan Cibogo, Kecamatan Bogor Tengah. Peresmian pelantikan sendiri berlangsung di Masjid Agung Al Isro, Senin (10/5). Adapun kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. "Alhamdulillah kami sudah resmi dilantik. Semoga dibawah kepemimpinan kami, kita bisa melakukan kerjasama dengan semua pihak agar bagaimana pun PR kita yang berat dan tanggungjawab menyelesaikan (pembangunan) masjid ini bisa segera tercapai," kata Ketua DKM Masjid Agung Al Isro, KH Ahmad Baedhowi. Sementara, menurut Ketua DKM baru, yang menjadi target pihaknya setelah dilantik adalah membuat Masjid Agung harus menjadi ikon Kota Bogor. Lalu, menjadikan masjid ini bisa membawa nama Kota Bogor lebih baik ke depannya. Termasuk, melakukan penataan pengurus masjid dan kawasan sekitar masjid agar lebih baik lagi. "Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan rapat kerja dan melakukan inventarisir apa yang urgen untuk kita lakukan supaya kita bisa berjalan dengan lancar," ucap dia. "Soal pembangunan kita serahkan kepada pemerintah. Kita lebih kepada pengelolaan masjid ini lebih baik lagi dan melanjutkan hal-hal yang baik dari kepengurusan yang lalu. Mudah-mudahan (pembangunan) selesai tahun ini dan 2022 sudah maksimal," ujarnya. Untuk diketahui, KH Ahmad Baedhowi dipercaya menjabat sebagai Ketua dan H Husen As Soleh selaku Sekretaris Umum DKM Masjid Agung Al Isro. Mereka dilantik untuk menjabat periode 2021 hingga 2026 mendatang. "Untuk pengurus DKM terhadahulu terima kasih dan selamat kepada pengurus baru. Mudah - mudahan dapat melaksanakan seluruh rangkaian upaya dan ikhtiar kita memakmurkan Masjid Al Isro dengan baik ke depan," kata Dedie A Rachim. Dedie melanjutkan, kawasan Kebon Kembang dan sekitarnya sedang dilakukan penataan. Sehingga Masjid Agung menjadi salah satu bagian yang juga tak akan terlupakan. Tahun ini bahkan, ada anggaran senilai Rp 32 miliar untuk melanjutkan pekerjaan Masjid Agung. Dedie juga menitip pesan kepada DKM untuk menggiatkan event - event, terutama di bulan Ramadan. Bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor atau Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bogor. "Kita tidak ingin lagi kawasan masjid ini kumuh. Kita lihat Masjidil Haram, disampingnya pasar itu, bersih. Untuk itu, DKM harus berada di depan," tegasnya. DKM, kata Dedie, memiliki tugas penting untuk bagaimana membuat masjid selalu ramai. Bagaimana juga DKM bisa memberikan ilmu dan wawasan kepada jamaahnya. Di masa pandemi ini, DKM juga memiliki tugas penting untuk selalu menjaga protokol kesehatan (prokes). Di tempat sama, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Ruslan Rustandi mengaku jika masih banyak program yang belum terealisasi secara baik. Sehingga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi kepengurusan DKM yang baru. "Tentunya dari beberapa kegiatan dan pekerjaan yang belum terlaksanakan bisa dilanjutkan oleh kepengurusan yang baru. Kami berharap tentu ada kolaborasi untuk meningkatkan peranan dan fungsi Masjid Agung. Terutama dengan Pemerintah Kota Bogor," harap Ruslan.(rez)