METROPOLITAN.id - Vaksinasi Covid-19 dipercaya menumbuhkan optimisme publik di masa pandemi ini. Optimisme ini menjadi modal utama dalam pemulihan ekonomi. Survei konsumen pada April 2021 yang dirilis Bank Indonesia mengindikasikan kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Kondisi ini tercermin lewat indeks keyakinan konsumen (IKK) April 2021. Untuk pertama kalinya, kini masuk ke zona optimis sejak april 2020. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwa mengatakan, selain keberhasilan pemerintah dalam pengendalian kasus Covid-19, pelaksanaan vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia karena menumbuhkan optimisme. “Meski kasus positif masih fluktuatif, namun secara nasional menunjukkan tren penurunan rata-rata kasus dan kematian harian. Hasil monitoring juga menunjukkan kepatuhan protokol kesehatan cukup bagus,” kata Oke Nurwan saat Dialog Produktif bertajuk Keyakinan Konsumen Kembali Optimis yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (20/5). Menurutnya, pembelian di dalam negeri mengalami peningkatan. Berdasarkan kajian Markplus yang dipublikasikan sebelumnya, menunjukkan beberapa kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga juga banyak mengalami peningkatan. Selanjutnya, jika melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5 - 5 persen tahun ini. Selain pengendalian Covid-19 dan vaksinasi, faktor pendukung yang mendorong perekonomian Indonesia menuju positif adalah konsumsi, produktivitas industri, dan ekspor-impor. “Perbaikan kegiatan industri bisa dilihat dari indeks PMI manufaktur menunjukkan angka 55,25% meningkat dari kuartal keempat 2020. Peningkatan juga merata di hampir seluruh komponen pembentuk indeks PMI manufaktur,” ungkapnya. Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Menariknya, dalam dua kali survei, menunjukkan bahwa konsumen Indonesia menjadi yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan. "Pada survei pertama IPSOS di periode September 2020 angka optimisme konsumen Indonesia menunjukkan 75 persen, dan survei kedua Februari 2021 menunjukkan angka optimisme hingga 76 persen," kata Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan. Ia meyakini optimisme konsumen di Indonesia tumbuh karena salah satunya pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama pandemi. “Saya kira program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan pemerintah ditambah program vaksinasi sangat berpengaruh dalam optimisme konsumen Indonesia," jelasnya. Dalam survei IPSOS, ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia. Pertama adalah makanan dan minuman, kedua personal care, dan ketiga cleaning product. Selain itu kategori produk konsumsi seperti sektor pakaian, restoran dan cafe, serta travel juga sudah sejalan dengan inisiatif Kemenparekraf yang mendorong agar industri hotel restoran dan cafe bergerak di masa pandemi Covid 19. “Dalam hal pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Kementerian Perdagangan memfokuskan upayanya untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan harga stabil dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya,” tandasnya. (*/fin)