METROPOLITAN.id - Camat Tanahsareal, Sahib Khan meyakinkan pelayanan kesehatan bagi warga Kelurahan Kayumanis dan Kencana tetap berjalan hingga saat ini. Hal ini ia ungkapkan sekaligus menjawab terkait Puskesmas Kayumanis dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kencana yang ditutup imbas para pegawainya terpapar Covid-19. "Pelayanan masih jalan, hanya dialihkan ke Pustu Cibadak dan Puskesmas Mekarwangi," kata Sahib Khan kepada wartawan di Taman Ekspresi Kota Bogor, Selasa (8/6). Menurutnya, memang imbas penutupan dua Puskesmas ini sempat membuat bingung warga yang hendak berobat ke Puskesmas Kayumanis dan Pustu Kencana. Namun, setelah terungkapnya kasus Covid-19 di kedua Puskesmas, pihaknya langsung memasang pengumuman terkait pengalihan pelayanan kesehatan tersebut. "Senin juga banyak yang nanya ke kita terkait minta rujukan, bahkan japri (kirim pesan) langsung ke saya soal kekhawatiran mau berobat. (Intinya) Sudah kita pasang flyer pengumumannya (pelayanan kesehatan dialihkan)," ucap dia. "Jadi kalau butuh rujukan terhitung Senin sampai Jumat bisa langsung kesana (Pustu Cibadak dan Puskemas Mekarwangi)," sambungnya. "Rencananya Puskesmas Kayumanis dan Pustu Kencana akan dibuka kembali Jumat (11/6)," tandasnya. Sebelumnya, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bogor masih terjadi hingga saat ini. Setelah ditemukan sejumlah santri dan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Madani terpapar Covid-19, kini hal serupa terjadi di pusat pelayanan kesehatan atau Puskesmas yang ada di Kota Bogor. Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Tanahsareal itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Imbasnya, dua Puskesmas tersebut terpaksa ditutup sementara. "Untuk sementara Puskesmas Kayumanis dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kencana tutup layanan selama 5 hari. Puskesmas dilakukan desinfeksi ruangan dan lingkungan," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim kepada wartawan, Selasa (8/6). Menurutnya, berdasarkan hasil penelusuran, total ada 11 Nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 di dua Pusksemas tersebut. "Jadi total ada 11 orang yang positif. Untuk kasus positif akan kita isolasi ke BPKP Ciawi," ujar Dedie. (rez)