Senin, 22 Desember 2025

3 Jurus Kota Bogor Tekan Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19, Target Turun Dibawah 70 Persen

- Rabu, 30 Juni 2021 | 14:01 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengklaim mempunyai tiga cara untuk menekan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Bogor. Ketiga cara ini ditarget mampu menurunkan angka Bed Occupancy Rate (BOR) hingga dibawah 70 persen. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, ada tiga upaya yang sedang dipersiapkan dan berjalan untuk menekan angka BOR yang saat ini sudah mencapai 83 persen. Diantaranya, mengoperasionalkan Rumah Sakit (RS) Lapangan dan tenda darurat di RS rujukan Covid-19 pada Jumat (2/7). Serta menyiapkan tempat isolasi berbasis masyarakat. "(Ini sedang berjalan) mudah-mudahan minggu depan setelah kita operasionalkan angka BOR kita bisa tekan dibawah 70 persen. Kalau berhasil itu signalnya akan bagus," kata Bima Arya. Kendati demikian, Bima menyebut, saat ini tidak perlu membicarakan angka BOR yang mencapai 83 persen. Melainkan, fakta di lapangan, keterisian tempat tidur di sejumlah RS yang ada di Kota Bogor saat ini sudah penuh. "Sekarang siapapun sulit, saya ini wali kota tiap hari diminta warga dan banyak sekali, saya nggak bisa apa-apa, gak mungin saya meminta cut (menyisakan tempat tidur) karena yag mengantri sudah banyak dan wali kota pun tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya. "Makanya pengertian kepada warga, tolong empati kepada Nakes semuanya, patuhi protokol kesehatan," sambung Bima Arya. "Untuk status masih orange. Tapi kita liat kondisi di lapangan, nakes bertumbangan, maka jangan berpatokan kepada indikator kaku (BOR)," imbuhnya. Disisi lain, Bima Arya menyebut, khusus untuk tempat isolasi berbasis masyarakat, nantinya aparatur wilayah akan menyiapkan beberapa tempat seperti rumah kos, gedung serbaguna hingga wisma milik warga yang bakal diperuntukan bagi tempat isolasi mandiri (Isoman) pasien Covid-19. Sehingga, pasien positif Covid-19 yang tidak memiliki gejala tidak perlu dilakukan perawatan di Rumah Sakit. Melainkan, cukup melakukan Isoman di tempat isolasi berbasis masyarakat ini. "Total ada puluhan di seluruh wilayah, nanti di verifikasi oleh Puskesmas dan ini berjalan cepat. Semua (wilayah) mengajukan," bebernya. Soal kebutuhan anggaran bagi tempat isolasi berbasis masyarakat, dikatakan Bima Arya, karena kebutuhannya sangat diperlukan cepat, maka nanti sistemnya secara swadaya, yakni warga sekitar urunan dan sumbangan. "Kita tidak ingin berlama-lama, kalau melakukan penganggaran secara normal tidak kekejar, jadi targetnya ini Jumat tenda darurat dan RS Lapangan beroperaai, pusat isolasi berbasis masyarakat beroperasi akhir minggu ini," ungkapnya. "Saya minta Lurah, Camat, LPM, PKK semuanya urun rembuk untuk logistik itu, termasuk kasur dan sebagainya," sambung Bima Arya. Sementara, ditambahkan Bima, untuk ketersediaan alat kesehatan hingga obat-obatan bagi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di tempat isolasi berbasis masyarakat, nanti Puskesmas terdekat yang akan menyediakannya. "Puskesmas yang suplai obat-obatan termasuk Nakes-nya yang melakukan visitasi ke tempat isolasi berbasis masyarakat," tandasnya. (rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X