METROPOLITAN.id - Lonjakan kasus Covid-19 membuat Kota Bogor putar otak demi menambah ketersediaan tempat tidur perawatan pasien Covid-19. Diantaranya mengaktivasi kembali Rumah Sakit Lapangan (RSL) di kawasan GOR Pajajaran. Selain itu, dua tenda darurat dibuat di RSUD Kota Bogor untuk menambah kapasitas tempat tidur di RSUD Kota Bogor. Dua kebijakan itu masuk dalam program RS Perluasan, di mana anggaran operasionalnya berasal dari Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mengaktivasi Rumah Sakit Lapangan (RSL) di GOR Pajajaran dan dengan membangun dua tenda darurat di RSUD, yang keduanya masuk dalam program RS Perluasan. Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir. Menurutnya, untuk membiayai RS Perluasan, semuanya berasal dari dana BLUD. Dimana nantinya RSUD akan mencoba mengajukan klaim. "Untuk pembiayaan 100 persen dari operasional RSUD. Kami ingin benar-benar efisien efektif dan ini benar-benar RSUD," katanya kepada Metropolitan.id, Rabu (30/6). "Makanya kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar klaim dapat dilakukan. Kami dan pak wali sudah berkirim surat ke Kemenkes. Mudah-mudahan bisa divisitasi, memenuhi syarat, nanti mudah-mudahaan bisa di klaim," paparnya. Terkait waktu operasional RS Perluasan, sambung dia, seluruhnya tergantung kebijakan Wali Kota Bogor Bima Arya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa RSL dan dua tenda darurat harus dibangun untuk menambah kapasitas tempat tidur hingga 240 bed. "Kami menaikan kapasitas 170 tempat tidur. Ini adalah program RSUD For Humanity. Sedangkan RS Perluasan di GOR Pajajaran, punya kapasitas 60 bed," tukasnya. "Sekarang sedang perekrutan kontingensi response. Rencana rekrutmen 60 perawat. Sembari menunggu itu, beberapa pegawai RSUD diperbantukan kesana. Mudah-mudahan Jumat (2/7) nanti sudah beroperasi," tegas Ilham. Di sisi lain, tak kurang dari 300 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor yang terpapar Covid. Di RSUD sendiri, ada 28 nakes dan 15 tenaga penunjang yang terpapar. "Itu data dua hari lalu, mungkin sekarang ada tambahan," imbuhnya. Tak hanya itu, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 dewasa bahkan sudah menyentuh 100 persen. Sedangkan pasien Covid anak, ada 11 orang yang mendapatkan perawatan. Termasuk ICU yang sudah 100 persen. Ia menambahkan, RSL nantinya tidak akan dilengkapi dengan IGD, melainkan dipusatkan di RSUD. Agar lebih efektif dan efisien. "Jadi RS itu hanya untuk perawatan saja," tuturnya. Rencana kembali beroperasinya RSL mendapat reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Akhmad Saeful Bakhri. Ia pun mendukung program RS Perluasan yang dilakukan RSUD Kota Bogor lantaran sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. HK 01 .07/ Menkes/ 4718/2021. "RSUD memegang kendali RS Perluasan. Namun, sebelum RS Perluasan itu dilaksanakan, sebaiknya pemkot melakukan kajian dan advis dari aparat penegak hukum terkait regulasi," tukasnya. Jangan sampai, kata dia, manajemen RSUD yang telah berjibaku membantu penanggulangan Covid-19, malah timbul masalah di kemudian hari," tegas ASB, sapaan karibnya. Selain itu, kata ASB, perlu ada koordinasi dengan BPJS serta kementerian terkait klaim pembayaran. Sebab regulasi dari BPJS berbeda dengan regulasi dari Kemenkes. Misalnya untuk pasien komorbid. "Kami berharap, kebersamaan dalam menanggulangi Covid ini dilakukan secara bersama dan terukur," ujarnya. Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan peninjauan ke Rumah Sakit (RS) Lapangan Kota Bogor pada Rabu (30/6). Peninjauan ini dilakukan menyusul tempat yang diperuntukan khusus menangani pasien Covid-19 itu bakal diaktifkan kembali pada Jumat (2/7) nanti. “Saya cek persiapan untuk aktivasi RS Lapangan ini. Insya Allah hari jumat nanti (beroperasi kembali),” kata Bima Arya usai meninjau RS Lapangan. Menurutnya, RS Lapangan ini akan dioperasionalkan melalui dana BLUD RSUD Kota Bogor. Sebab, nantinya segala penanganan pasien Covid-19 di RS Lapangan sudah bisa diklaim ke Pemerintah Pusat. “Kita juga sudah koordinasi dan mendapatkan dukungan penuh dari BNPB (terkait pengaktifan kembali RS Lapangan),” ucapnya. (ryn)