Minggu, 21 Desember 2025

Kasus Isoman Meninggal di Rumah Melonjak, Puluhan Relawan di Bogor Diajarkan Teknik Pemulasaran Pasien Covid-19

- Minggu, 11 Juli 2021 | 12:09 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan pelatihan pemulasaran dan pemakaman jenazah pasien Covid-19 bagi para relawan. Pelatihan ini dilakukan di lingkungan Posko Logistik Satgas Covid-19 Kota Bogor, Minggu (11/7). Adapun peserta kegiatan ini diikuti baik perwakilan kelurahan, kecamatan, PMII, Garda Persis, Banser dan Patayat NU serta remaja masjid di Kota Bogor. Koordinator Pemulasaran Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan mengatakan, pelatihan bagi puluhan relawan tersebut untuk membantu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. "Jadi kita itu sangat kekurangan sekali petugas pemulasaran jenazah (Covid-19). Ada beberapa narasumber yang hadir untuk memberikan materi," kata Rino. Menurut pria yang menjabat sebagai Direktur Perumda PDAM Kota Bogor, pelatihan tersebut penting dilakukan karena ada lonjakan pasien yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebab, dilanjutkan dia, beda dengan jenazah umum, penanganan jenazah pasien Covid-19 tidak bisa dilakukan sembarang karena petugas harus mengenakan alat perlindungan diri (APD) level tiga sesuai standar medis. Pemulasaraan jenazah Covid-19 sendiri harus dilakukan cepat untuk mencegah penularan Covid-19, akibat proses pembusukan jenazah saat petugas melakukan kontak langsung dengan jenazah. "Apa yang mereka lakukan itu memang sangat berisiko, tapi ini adalah tugas kemanusiaan yang harus dijalankan di masa pandemi covid-19," ucap Rino. Kegiatan serupa, kata dia, akan terus dilakukan agar masyarakat dapat melakukan pemulasaran jenazah dengan aman dimasing-masing wilayah. "Akan terus dibuat (pelatihan), kedepan ada batch ke dua dan ke tiga agar masyarakat bisa melakukan pemulasaran jenazah di masing-masing wilayah," imbuhnya. Kedepan, Pemkot Bogor dapat lebih fokus pada penanganan Covid-19 lainnya. Sedangkan, untuk pemulasaran jenazah masyarakat sudah paham penanganannya. Sementara, sejak dibuka layanan hotline untuk melakukan pemulasaran jenazah Covid-19 pada Minggu (4-10/7), Rino mengaku sudah menangani 27 pasien Covid-19 yang menjalani isoman di Kota Bogor. "Tim ini 24 jam, dibagi tiga shif tim penerima order, aduan, eksekusi. Kami memastikan mulai dari pengiriman ambulans, logistik, peti jenazah, kain kafan, hingga pengkuburan," ujarnya. Rino juga menambahkan, kedepan dirinya berharap dapat membentuk tim perempuan pemulasaran Covid-19. Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Bogor, KH Muhammad Taufik Khudori mengatakan, materi yang diberikan yakni tata cara kepengurusan jenazah pasien Covid-19 sesuai fatwa MUI. "Memang tidak dilaksanakan dengan sempurna seperti penanganan jenazah pada umumnya, ini kaitan dengan darurat," katanya. Menurutnya dalam keadaan darurat, tidak memandikan jenazah pasien yang terpapar virus corona tidak masalah, termasuk mengkafani, dan tata cara menyolatkan jenazah. "Bagaimana meyakinkan kepada keluarga untuk disalatkan tidak perlu di masjid, cukup dipinggir mobil, asalkan menghadap kiblat. Perhatikan arah kiblatnya. Saat Tsunami di Aceh bahkan ditumpuk. Ini kaitannya mengantisipasi agar tidak terpapar," tukasnya. (rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X