Senin, 22 Desember 2025

Bima Arya Temukan Fakta Ini Usai Datangi Tiga Stasiun Pengisian Oksigen

- Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:12 WIB
Dok. Prokompim Kota Bogor
Dok. Prokompim Kota Bogor

Wali kota Bogor itu mendesak pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat mengatasi kelangkaan oksigen lantaran berdampak pada banyak hal -------------------------- METROPOLITAN.id - Wali Kota Bogor Bima Arya mendatangi beberapa titik stasiun pengisian (filling station) oksigen di tengah krisis ketersediaan dan pasokan oksigen ke Rumah Sakit (RS) di Kota Bogor, Jumat (16/7). Bima Arya mengunjungi tiga titik, yakni PT Sandara Baswana Gas di Citeureup, PT Rezki Gasindo Jaya di Gunungputri dan PT Aneka Gas Industri (Samator) di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ia mengatakan, tiga titik inilah yang memasok oksigen ke semua RS di Kota Bogor. Di mana saat ini kondisinya masih kritis dan darurat karena semua mengeluhkan pasokan dari pabrikan. Sehingga jalur distribusi ke RS pun terhenti "Kondisinya memang masih kritis, masih darurat. Semua mengeluhkan pasokan di pabrikan yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan saat ini sehingga jalur distribusi ke RS terhenti," kata Bima Arya. "Jadi masuk sedikit-sedikit dan dipaksa dibagi ke rumah sakit yang betul-betul membutuhkan,” imbuhnya. Bima Arya juga menyebut bahwa kondisi seperti ini membuat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di sejumlah RS di Kota Bogor tidak bisa melayani pasien. Sebab ketersediaan oksigen sudah habis, sementara filling station yang ada juga tergantung pasokannya dari pabrikan. "Yang di sana (pabrikan) juga kapasitas produksinya terbatas. Jadi situasinya memang sangat darurat, semuanya menyiasati dengan cara membagikan dulu bagi RS yang membutuhkan,” tegas Bima Arya. Tak aneh politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendesak kepada pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat mengatasi kelangkaan oksigen, lantaran berdampak pada banyak hal. "Dampaknya banyak, berdampak pada angka kematian warga Isoman yang melonjak. Berdampak juga pada keterisian tempat tidur. Tempat tidur di RS pun tidak bisa digunakan karena oksigennya juga tidak ada. Rasanya semua harus bergerak cepat,” ujarnya. Ia menjelaskan, saat ini Kota Bogor sudah membeli 150 tabung oksigen yang akan diprioritaskan untuk kebutuhan RS. Selain itu, disiapkan juga skema agar pasokan oksigen dapat terpenuhi dari beberapa sumber lainnya seperti bantuan Krakatau Steel sebanyak 200 tabung per hari melalui Gerakan Anak Negeri dan Relawan Siaga, bantuan Posko Oksigen Provinsi Jawa Barat dan CSR swasta. “Kota Bogor sendiri saat ini sudah membeli tabung oksigen baru. Ada 150 yang kita akan putar, akan prioritaskan kepada RS yang membutuhkan. Kita juga bergerak cepat untuk meminta kerjasama dengan beberapa pihak CSR," paparnya. "Alhamdulillah berhasil dapat beberapa bantuan CSR dan juga bantuan dari posko oksigen Jabar," tambahnya. Namun jumlah itu disebutnya masih sangat terbatas dan belum mengatasi persoalan di hulu. "Jadi, saya mendesak kepada pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat lagi. Kita berpacu dengan waktu, untuk selamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia,” pungkas Bima Arya. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X