METROPOLITAN.id - Angka penularan Covid-19 di Bogor terus naik tak tertahan. Situasi menjadi kian mengkhawatirkan jika melihat realitas pada sisi penanganan medis yang serba kekurangan. Maka dari itu, diperlukan peran serta semua pihak untuk terus menggelorakan semangat kebersamaan. Hal itu seperti diungkapkan Direktur Utama PT Mulyagiri, Alfie Radithya Ferdian saat mendonasikan sejumlah alat medis dan peti jenazah kepada RSUD Cibinong dan RSUD Kota Bogor, baru-baru ini. Adit begitu ia biasa disapa mengakui bahwa situasi saat ini memang tidak mudah untuk dilalui para pelaku usaha. Sebab itu ia kembali mengajak para pengusaha lainnya untuk membantu pemerintah agar pandemi Covid-19 segera terlewati. "Semua memang serba sulit. Dan kesulitan ini ditimbulkan pandemi Covid-19. Maka solusinya semua pihak fokus membantu agar pandemi ini segera terlewati," katanya. "Jika semua tertangani dengan baik, maka aktivitas kembali normal. Termasuk roda usaha berputar lagi," sambung eksekutif muda jebolan salah satu kampus kenamaan di Malaysia itu. Bantuan yang diberikan PT Mulyagiri kepada dua rs pelat merah itu beragam. Untuk RSUD Cibinong, perusahaan multibisnis ini memberikan 1 unit alat bantu pernapasan High Flow Nasal Cannula (HFNC) dan 20 peti jenazah. Sedangkan untuk RSUD Kota Bogor, PT Mulyagiri mendonasikan 50 box masker N95 3M dan sepuluh peti jenazah. "Kami berharap bantuan kami bisa bermanfaat bagi para nakes dan semoga bisa menyelamatkan banyak nyawa," imbuhnya. Di luar sisi pelayanan medis, Adit menyatakan, korporasinya juga memberikan bantuan kemanusian kepada masyarakat Bogor. Seperti yang gencar dilakukan anak perusahaan PT Mulyagiri yakni platform belanja "bulanan.app" dalam menebar ribuan sembako langsung ke rumah-rumah masyarakat. Perusahaan yang besar pada lini usaha kontruksi dan properti ini juga menggerakan yayasan yang mereka miliki dalam berbagi. Ya, lewat Yayasan "Dapur untuk Rakyat", PT Mulyagiri turun membagikan makanan langsung ke warga yang terdampak pandemi. "Sudah sejak beberapa pekan lalu, Yayasan Dapur untuk Rakyat rutin bagi-bagikan makanan setiap hari Jum'at di masjid," bebernya. "Dapur untuk Rakyat juga turun ke area publik lainnya dalam membagikan bantuan ke sopir angkot, pedagang, pengemudi ojek dan banyak warga lainnya yang usahanya terdampak pandemi," ujar dia. Sementara itu, Sementara itu, Direktur Utama RSUD Cibinong, dr Wahyu Eko menyambut baik adanya bantuan dari pihak swasta. Sebab Eko mengakui bahwa rumah sakit yang ia pimpin sedang mengalami kekurangan sejumlah alat medis. "Kita masih butuh sepuluh ventilator dan sepuluh HFNC," tuturnya. Saat ini penanganan medis khusus pasien Covid-19 di RSUD Cibinong relatif stabil. Rumah sakit milik Pemkab Bogor ini memiliki kapasitas total tempat tidur sebanyak 589. Di mana 446 ranjang diperuntukan pasien Covid-19. Kapasitas ranjang milik pasien khusus Covid19 ini telah terisi 380. Terpisah, Dirut RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir juga mengungkapkan hal yang tak jauh beda. Hanya saja, kebutuhan yang kini paling diperlukan RSUD Bogor adalah suplay oksigen dan tenaga medis. "Kami memerlukan sekitar 81 tenaga baru. Sebab 48 nakes yang ada sedang menjalani perawatan karena turut terpapar Covid-19," cetusnya. Sebagai catatan, RSUD Kota Bogor telah menyiapkan 288 tempat tidur khusus pasien Covid-19. Dari kapasitas itu, 190 di antaranya telah terisi. (rez)