METROPOLITAN.id – Pandemi covid-19 di Kabupaten Bogor memang belum usai, bahkan basan ribu karyawan di PHK oleh sejumlah perusahaan selama pandemi ini. Bahkan jika pamdemi ini berlanjut tidak menutup kemungkinan akan ada kembali gelombamg PHK. Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bogor Zaenal Ashari, mengungkapkan sejauh ini ada belasan ribu karyawan yang terdampak. Data terakhir yang ia miliki, Zaenal mengaku ada 10.118 karyawan yang dirumahkan serta 1.909 karyawan kena PHK. Sementara itu untuk perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan karyawannya tercatat ada 165 perusahaan mulai dari hotel hingga pabrik. "Kuta tidak bisa berbuat banyak untuk menahan gelombang PHK, sebab memang semua sektor terdampak Covid-19," kata dia. Pihaknya hanya bisa memaksimalkan peningkatan kualitas pekerja di Kabupaten Bogor melalui Balai Latihan Kerja (BLK). "Kepada karyawan, bila mana terjadi PHK, kita ada program wirausaha mandiri, sehingga kita memberikan keterampilan kepada buruh yang terPHK. Supaya mereka tidak bergantung pada perusahaan, tapi diharapakan menjadi wirausaha sendiri," paparnya. Sebelumnya, kemiskinan dan pengangguran masih menjadi momok bagi Kabupaten Bogor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, dari 2019 hingga 2020 terjadi peningkatan pada dua sektor tersebut. Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani, mengungkapkan, untuk masalah pengangguran pada 2020 naik menjadi 14,29 persen dari 2019 yang berada di 9,06 persen. “Kalau jumlah absolutnya berarti, jumlah pengangguran Kabupaten Bogor sebanyak 390.371 orang (14,29 persen) pada 2020,” paparnya. Sedangkan untuk angka kemiskinan, Ujang menjabarkan mengalami kenaikan dari 2019 6,66 persen menjadi 7,69 persen pada 2020. “Kalau jumlah absolutnya berarti jumlah penduduk miskin Kabupaten Bogor sebanyak 465.670 orang (7,69 persen),” ungkapnya. (mam)