METROPOLITAN.id - Kementerian Perhubungan memberikan sejumlah opsi untuk mengurai kemacetan yang ada di kawasan puncak. Selain ganjil genap, kini opsi 4 in 1 disodorkan oleh Kemenhub kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Usai melakukan evaluasi pada uji coba ganjil ganjil pekan lalu, Pemkab Bogor akan kembali melakukan uji coba ganjil genap yang kedua pada pekan ini. Namun dengan sejumlah penyempurnaan yang telah dilakukan. "Karena kemarin dari uji coba pertama ada kelemahan ada kekurangan yang sudah kita evaluasi bersama dengan Bupati kemarin. Minggu ini oleh kepolisian akan dilakukan penyempurnaan lagi," kata Dirjem Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Rabu (8/9). Selain ganjil genap, Budi menjelaskan pihaknya menyiapkan sejumlah opsi lainnya untuk mengatasi kemacetan di jalur puncak yakni 4 in 1 yang sebelumnya pernah dilakukan dibeberapa kota lainnya. "One way (satu arah, red) ini sudah diberlakukan sejak tahun 1986 dan itu belum ada payung hukumnya masih ada diskresi kepolisian. Dan sekarang akan kita siapkan regulasinya untuk ganjil genap ataupun 4 in 1," paparnya. Budi melanjutkan jika sistem one way ini sudah mereduksi volume lalulintas. Namun tenaganya cukup banyak sehingga jika ada sistem yang dibangun dengan regulasi tentunya akan mereduksi petugas yang ada disana. Selain itu, Budi juga mengaku belum bisa memastikan apakah one way akan dihapuskan lalu digantikan oleh ganjil genap dan 4 in1. Karena dirinya harus menunggu kajian serta aspirasi masyarakat puncak. Ia juga menambahkan, jika ganjil genap masih belum efektif menurunkan volume kendaraan bisa juga dengan penguatan manajemen lalu lintas yang lain. Misal ganjil genap tetap dilakukan untuk semua kendaraan, berikutnya bisa diterapkan 4 in 1. Sehingga mobil yang menuju ke puncak harus penumpang empat orang jadi tidak hanya satu atau dua orang saja. (mam)