Senin, 22 Desember 2025

Pengelolaan Arsip Harus Berbasis Teknologi Informasi

- Selasa, 14 September 2021 | 14:05 WIB

METROPOLITAN.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengungkapkan pentingnya pengelolaan arsip berbasis teknologi informatika seiring perkembangan zaman dan adaptasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hal tersebut dikatakan lelaki yang karib disapa Burhan saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) E-Arsip terintegrasi (SRIKANDI), di Ruang Serbaguna I Sekretariat Daerah, Cibinong, Selasa (14/9). Sekda Burhanudin menjelaskan, perkembangan teknologi informasi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan, termasuk kepada tata kelola pemerintahan dan tata kelola kearsipan. Saat ini, pengelolaan arsip berbasis teknologi informasi menjadi sangat penting. “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan arsip dinamis adalah suatu keharusan untuk bisa mengikuti perkembangan zaman. Hal ini juga telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, dan Perpres Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta Kepmenpan RB Nomor 679 Tahun 2020 Tentang Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI),” terang Burhan. Menurutnya, arsip tidak hanya sangat penting tetapi fundamental kaitannya dengan pertanggungjawaban administrasi pengelolaan birokrasi pemerintahan. Berbagai masalah kearsipan terjadi diakibatkan salah urus pada sistem penyimpanan arsip di setiap organisasi. “Bicara soal arsip, bukan hanya penyimpanan, tetapi temu kembali arsip menjadi sangat penting. Saat dibutuhkan, arsip harusnya dapat ditemukan dengan mudah, tepat, cepat dan akurat,” terangnya. Burhan menjelaskan, aplikasi E-Arsip terintegrasi atau SRIKANDI menjadi aplikasi umum di bidang kearsipan pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Setiap informasi yang bersifat analog dan digital akan terekam sebagai bukti akuntabilitas demi terpenuhinya hak keperdataan masyarakat dan pelayanan publik yang lebih optimal. Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Tb.Lutfie Syam menjelaskan, ada 30 SKPD yang dikumpulkan mengikuti Bimtek aplikasi SRIKANDI kali ini. Terdiri dari 20 dinas dan badan ditambah 10 kecamatan. “SRIKANDI adalah sistem kearsipan dinamis terintegrasi berbasis elektronik, dengan aplikasi tersebut, dokumen surat dan lainnya yang setiap hari kita hasilkan dari kantor masing-masing, nanti sudah tidak lagi pakai kertas, semua kita coba elektronik,” kata Lutfi. Sebetulnya, sejauh ini sudah ada payung hukum kearsipan semacam itu sejak lama, yakni SPBE. Akan tetapi, masing-masing SKPD punya aplikasi sendiri sehingga belum terintegrasi. "Ke depan dengan SRIKANDI semua bisa terintegrasi. Alhamdulillah Kabupaten Bogor terpilih sebagai salah satu model di Jawa Barat. Ini kepercayaan luar biasa dan kepercayaan ini harus kita jaga serta kita buktikan. Kegiatan ini adalah inisiatif Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, serta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)," tandasnya. (fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X