Kamis, 21 September 2023

Wih Bakal Dibangun Jembatan Ikonik di Perbatasan Bogor-Cianjur, Ikhtiar Realisasikan Jalur Puncak II

- Minggu, 26 September 2021 | 10:29 WIB

METROPOLITAN.id - Wilayah perbatasan Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur bakal dibangun jembatan ikonik yang mencirikan kedua daerah tersebut. Rencana tersebut disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau Jalur Puncak II hingga ke perbatasan Cianjur melalui Jalur Sukamakmur bersama Forkopimda dan Komisi V DPR RI, Sabtu (25/9). Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, rencana pembangunan jembatan ikonik di perbatasan Bogor - Cianjur merupakan wujud keseriusan Pemkab Bogor dalam merealisasikan Jalur Puncak II. "Hari ini saya datang ke Sukamakmur dalam rangka ikhtiar merealisasikan Puncak II, Alhamdulilah hari ini hadir anggota Komisi V DPR RI. Mudah-mudahan bisa menyemangati warga Kabupaten Bogor merealisasikan fasilitas memadai dari pemerintah pusat. Tadi rencana ngobrol-ngobrol, mudah-mudahan bisa didorong oleh Komisi V DPR RI, rencana membangun jembatan ikonik di sini, jembatan perbatasan dua wilayah, kebetulan idenya dari beliau juga," ujar Bupati Bogor Ade Yasin. Menurutnya, rencana pembangunan jembatan ikonik ini akan mengedepankan kekhasan dua daerah tersebut. Jembatan ini juga menjadi bagian dari integrasi dua wilayah. "Pernah saya sampaikan di Bogor Economic Summit (BES) bahwa wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor harus bekerjasama dan berkolaborasi untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya. Di tempat yang sama, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi mengatakan, mewakili masyarakat, ia sangat mengapresiasi rencana pembangunan jembatan ikonik tersebut. "Bupati Bogor eksekutif yang energik saya kira. Alhamdulilah beliau berkenan sampai di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Ini berkorelasi dengan ikhtiar saya dan berkoordinasi dengan Bupati Bogor untuk segera merealisasikan Puncak II. Kalau hari ini negara belum juga hadir dalam konteks APBN, kebetulan saya di fraksi ditugaskan di badan anggaran mendapatkan kesempatan untuk memperjuangkan Dana Alokasi Khusus (DAK)," terang Mulyadi. Ia berharap, kehadiran Bupati Bogor dapat merespon dan merealisasikan pembangunan pertama di Jalur Puncak II, yakni jembatan ikonik perbatasan. "Bupati Bogor ide-idenya sangat luar biasa dan harus ada follow up dari BES. Saya juga diundang waktu itu di BES untuk memperbaiki tata kelola perbatasan di tata ruangnya, kemudian meningkatkan potensi ekonomi di setiap wilayah kabupaten, dan terakhir saya tekankan upaya dari kedua kabupaten, khususnya Kabupaten Bogor untuk membuat jembatan ikonik. Bahkan saya bilang ke Bupati Bogor berikan kesempatan kepada masyarakat bila perlu kita lombakan buat jembatan yang betul-betul jadi kebanggan wilayah Bogor Timur hingga apapun yang diperjuangkan ke depan betul-betul berkesan," ungkapnya. Mulyadi menjelaskan, disamping fungsi, ada estetika dan pengembangan. Sehingga manfaatnya betul-betul dirasakan, terutama bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Sebagai bentuk sinergi dengan Cianjur, ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Cianjur agar segera membangun komunikasi dengan Pemkab Bogor. "Saya ingatkan harus ada komunikasi intens agar Puncak II bisa benar-benar terealisasi. Jika negara tidak hadir dalam konteks APBN, kita akan perjuangan tiap tahun dalam DAK saja. Berkaitan dengan jalur Puncak II, saya berkesempatan bertemu Menteri PUPR saat peresmian bendungan, kemudian saya mengingatkan agar pemerintah pusat segera tindak lanjuti terkait Jalur Puncak II karena sudah mendesak, beliau mengatakan akan upayakan segera. Saya juga sedang ikhtiar di banggar sebelum ketok palu, paling tidak ada studi pendahuluan untuk pengembangan Puncak 2," jelas Mulyadi. (fin)

Editor: Arifin

Tags

Terkini

Pemdes Gadog Beton Jalan dan Bangun TPT

Selasa, 19 September 2023 | 17:37 WIB

OPINI: Memperdaya Teknologi Untuk Kemajuan Indonesia

Selasa, 19 September 2023 | 13:24 WIB
X