METROPOLITAN.id - Jembatan terpanjang di dunia sepanjang 530 meter bakal dibangun di Megamendung, Kabupaten Bogor. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama jajaran dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meninjau langsung lokasi pembangunan Ekowisata Eiger Adventure Land yang berlokasi di Desa Lemah Neundeut, Sabtu (23/10). Lelaki yang karib disapa Kang Emil ini menjelaskan, sejauh ini jembatan terpanjang di dunia ada di Portugal dengan panjang 516 meter. Sementara jembatan yang akan dibangun di Megamendung ini lebih panjang 14 meter atau total 530 meter. "Itu akan membawa semangat Indonesia, semangatnya berprestasi dalam segala bidang, baik bidang pendidikan, olahraga, pariwisata, dan lainnya. Apalagi ada keindahan alam Gunung Gede Pangrango yang secara resmi dikelola PT Eiger Adventure Land salah satu perusahaan terkemuka di Jawa Barat, dari KLHK dan juga PTPN. Ini perusahaan yang sangat membanggakan bahkan tahun depan akan membuka cabang pertamanya di Eropa, pelan-pelan indonesia akan mendunia. Termasuk kopi Jawa Barat, kini sudah buka di Australia tepatnya Melbourne," ujar Kang Emil. Ia juga berharap langkah yang dilakukan PT Eiger Adventure Land bisa menjadi contoh bagi pelaku investasi pariwisata lainnya. Dengan catatan, harus menjaga keseimbangan alam. "Mudah-mudahan ini bisa membawa kesejahteraan masyarakat sekitar, shaf (barisan) pertama para warganya semuanya, masyarakat kabupaten Bogor, di shaf kedua berikutnya kesejahteraan Jawa Barat. Saya juga berharap dengan peletakan batu pertama yang telah dilakukan beberapa waktu lalu bisa membawa semangat Jabar, karena Jabar salah satu keunggulan ekonominya itu ada pariwisata regional, tidak hanya mengandalkan pesawat terbang. Pembangunan jembatan gantung terpanjang ini akan selesai targetnya di pertengahan 2023," ungkapnya. Terkait pembangunan infrastruktur di area tersebut, Kang Emil akan menyerahkannya sesuai kewenangan. Jika yang kewenangannya ada di Kabupaten Bogor, maka koordinasi akan dilakukan ke Pemkab Bogor. "Jika milik Provinsi Jabar tentu bisa langsung kita kerjakan. Tadi saya ke sini jalannya masih bolong-bolong, saya kira kita perbaiki seiring waktu sehingga kesini lancar,” kata Kang Emil. (fin)