METROPOLITAN.id - Selain mentiadakan cuti bersama pada Natal 2021, pemerintah pusat pun meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak mengambil cuti pada akhir. Hal itu seiring dengan ancaman covid-19 yang masih mengintai, bahkan ancaman gelombang covid-19 kerap diprediksi bakal terjadi usai akhir tahun 2021. Himbauan pelarangan cuti bagi ASN rupanya langsung ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Bahkan Bupati Bogor Ade Yasin mengaku tak segan akan memberikan sanksi kepada ASN yang mengambil cuti di akhir tahun 2021. "Karena ada ancaman gelombang ke tiga menurut para ahli, dan saya kira untuk mencegahnya itu harus disiplin seperti lebaran kemarin nggak usah mudik atau mengadakan pesta-pesta. Saya kira kita dengan situasi seperti ini harus mawas diri. Jadi ancaman itu tidak datang ketika kita disiplin," kata Ade Yasin. Ia juga mengaku akan memberikan sanksi kepasa ASN yang tidak mengindahkan aturan dan tetap nekat mengambil cuti pada akhir tahun. "Cuti tidak dilarang bagi hal yang sifatnya darurat. Tapi bagi yang ingin liburan atau lainnya bakal ada sanski sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kita juga akan perketat lagi absen para ASN ini, jadi nanti ketahuan mana yang cuti," paparnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut, kebijakan itu ditujukan untuk mengendalikan pergerakan massa di akhir tahun. Sebab, resiko penularan Covid-19 masih terjadi. "Kita upayakan menekan sedikit mungkin yang akan bepergian. Dan ini sudah diberi pagar-pagar pembatasan. Mulai dari tidak adanya libur cuti bersama. Kemudian pelarangan mereka untuk mengambil cuti akan kita lakukan," ujarnya. Menurut dia, kebijakan tersebut memerlukan sosialisasi lebih masif kepada masyarakat yang dilakukan oleh pihak kepolisian, dinas perhubungan, dan juga media massa. Ini perlu dilakukan agar masyarakat lebih memaklumi keadaan yang ada dan tidak nekat melanggar. "Saya mohon nanti ada kampanye besar-besaran untuk menghimbau masyarakat agar tidak bepergian. Tidak pulang kampung, atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer," ungkapnya. (mam)