METROPOLITAN.id - Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk membangun stasiun kecil atau stoplet di kawasan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor disebut mendapat respon positif dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Saat ini, kata dia, lahan seluas dua hektare di kawasan tersebut sudah dibebaskan oleh Pemkot Bogor. Ia pun berharap, segera ada tindak lanjut dari rencana pembangunan yang sudah mengemuka sejak 2016 silam. “Harapan kami, setelah memiliki aset yang diperuntukan Stoplet Sukaresmi ini, pihak pemerintah pusat dalam hal ini PT KAI dan PT KCI dapat menindaklanjuti dengan pembangunan lanjutan,” katanya, Jumat (12/11). Secara umum, sambung Dedie, desain awal Stoplet Sukaresmi sudah ada sejak 2016 dan diperkirakan ada perubahan atau penyesuaian jika pembangunan terealisasi. Menurutnya, PT KAI sempat menyampaikan alasan belum terealisasikannya rencana pembangunan Stoplet Sukaresmi. Diantaranya terbentuk pandemi Covid-19, di mana PT KAI harus memprioritaskan beberapa hal lain dari anggaran yang ada. Alhasil, wacana tersebut sempat terbengkalai. Tetapi dengan pertemuan beberapa waktu lalu, kata Dedie, ada sedikit harapan rencana untuk meneruskan rencana pembangunan stoplet tersebut. "Jika Stoplet Sukaresmi tidak dapat terealisasi, Pemkot Bogor memiliki rencana lain. Yakni dengan membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di lahan itu," ujarnya. Ia menjelaskan, agar warga setempat tidak lagi membangun bangunan tidak berizin di area lahan tersebut, pihak kelurahan, kecamatan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan RT/RW setempat dikerahkan untuk memberikan keamanan. “Insya Allah aman. Sudah dipasang tanda lahan Pemkot Bogor. Kalaupun masih ada yang bandel, kita tertibkan kembali,” tukasnya. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Bogor Rudy Mashudi sempat mengatakan, Pemkot Bogor awalnya ingin agar aset tersebut dibangun stoplet atau Stasiun Sukaresmi. Sebab asumsi pada perencanaan Kota Bogor, bangkitan perjalanan di Stasiun Bogor jumlahnya mencapai ribuan orang rata-rata per hari. “Nah dengan adanya stasiun Sukaresmi, akan menjadi retribusi pergerakan orang. Diharapkan yang ke Bogor Barat, Tanahsareal hingga Bogor Utara, bisa turun disitu. Nanti disambung dengan BRT, bus antar moda ke Bubulak, ke Bogor Utara, ke (Jalan) Sholeh Iskandar hingga Tanahasareal,” tutupnya. (ryn)