METROPOLITAN.id - Belakangam ini kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD mulai mewabah di Kabupaten Bogor. Teranyar, DBD menyasar wilayah Kecamatan Nanggung hingga menewaskan sedikitnya dua orang penduduk setempat. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Agus Fauzi meminta masyarakat untuk tetap waspada. Dia menilai musim penghujan saat ini menjadi salah satu kondisi rentannya terjadi DBD. "Kewaspadaan harus ditingkatkan. Apalagi di musim-musim hujan seperti ini biasanya kasus DBD meningkat. Harus terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), jaga lingkungan dengan baik," kata Agus. Berdasarkan data yang ada, kasus DBD sepanjang tahun 2021 atau sampai 17 November 2021 sebanyak 1.025 kasus. Angka tersebut lebih sedikit dibanding dengan kasus ditahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 1.296 kasus. Agus mengklaim jika pihaknya sudah melakukan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat. Dengan mengedukasi dan sosialisasi akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. "Jadi memang daerah kita itu endemik DBD ya. Kalau Endemik itu kan memang setiap tahun pasti ada DBD. Nah bicara lingkungan dan prilaku tidak sehat, itu memang menjadi salah satu penyebab tidak langsung nya DBD. Kami sudah lakukan upaya, melakukan sosialisasi mengedukasi masyarakat dengan menggerakkan tenaga di puskesmas," paparnya. "Puskesmas melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Pentingnya 3M, menjaga lingkungan yang bersih. Itu harus dilakukan," imbuh Agus. Jika mendapati kasus tersebut, dia mengaku langsung bergerak menuju lokasi kejadian melalui tenaga kesehatan di puskesmas. Kalau sudah ada kasus, sambungnya, pertama pihaknya penyelidikan epidemiologi dengan mendatangi lokasi dimana DBD itu terjangkit. "Setelah itu Kami lakukan pemeriksaan jentik. Kalau positif, dilakukan penyemprotan atau fogging biasanya 100-200 meter dari lokasi pasien yang terjangkit," katanya. "Seperti yang kasus di Nanggung pun Puskesmas sudah bergerak sebenarnya. Sudah ada kunjungan, dan fogging juga. Tapi fogging memang hanya membunuh nyamuk yang besar, kalau jentiknya itu harus pakai abate. Kami akan salurkan abte untuk kemudian diberikan kepada masyarakat," tandas Agus. (mam)