Senin, 22 Desember 2025

24 Orang Positif, PTM SDN Sukadamai 2 Bogor Distop

- Minggu, 21 November 2021 | 12:37 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menghentikan sementara pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Sukadami 2 usai ditemukannya 24 guru dan muridnya yang terkonfirmasi positif Covid-19.   Penghentian PTM ini dilakukan selama sepuluh hari ke depan terhitung sejak Pemkot Bogor melakukan test Covid-19 di SDN Sukadamai 2 pada Kamis (18/11) lalu.   "Sesuai dengan aturan (ketika ditemukan kasus covid) kami meminta agar PTM dihentikan selama 10 hari," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya.   "Dan (kami) sudah melakukan tracing kontak erat, saat ini berproses semua kontak erat untuk kemudian di lakukan swab PCR," sambungnya.   Meski demikian, Bima Arya memastikan ke-24 warga SDN Sukadamai yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak mengalami gejala berarti. Semuanya hanya cukup melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.   "Isolasi mandiri di rumah karena tidak ada gejala sama sekali," ujar Bima Arya.   Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi. Menurutnya, untuk sementara SDN Sukadamai 2 ditutup selama 10 hari untuk dilakukan tracing.   “Sedang ditracing oleh puskesmas. Sekolah tutup," kata Hanafi.   Disisi lain, Hanafi mengaku akan melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tahap 6 pada Senin (22/11) meski ditemukan kasus positif Covid-19 pada pelajar dan guru di lingkup sekolah.   Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, rencana PTM terbatas tahap 6 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) sesuai rencana yakni besok, 22 November 2021.   “Tahap 6 berjalan saja, sudah bisa mulai hari senin 22 November. Semua sudah diverifikasi faktual dan sebagainya. Jumlahnya total keseluruhan sebanyak 211 ditambah 96 sekolah (SD). Semuanya sudah,” kata Hanafi.   Hanafi menjelaskan, PTM terbatas tahap 6 merupakan tahapan terakhir di lingkup SD di Kota Bogor dengan menitik beratkan hanya pada kelas 4, 5, dan 6 saja. Sedangkan untuk kelas 1, 2, dan 3 belum dapat dilakukan tatap muka.   “Evaluasi sudah dilakukan surveilans di beberapa sekolah untuk mengantisipasi temuan kasus,” kata Hanafi.   Apalagi saat ini tingkat vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor sudah 90 persen, artinya dengan ikhtiar tersebut diharapkan tak terjadi lonjakan yang mengakibatkan anak-anak terpapar covid.   Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut klaster sekolah menjadi penyebab kasus harian positif Covid-19 di wilayahnya kembali naik lagi.   Hal itu seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. "(Jadi) berdasarkan random cek kepada siswa dan pengajar di SDN di wilayah Sukadamai (yang melaksanakan PTM), dari 50 sample (yang dilakukan test covid) ada 24 yang dinyatakan positif," kata Dedie kepada wartawan, Sabtu (20/11).   Namun demikian, menurut Dedie, ke-24 orang yang sudah dinyatakan positif ini akan dilakukan test kembali melalui swab test PCR. Hal ini dilakukan untuk memastikan keabsahan hasilnya.   "Akan dilakukan dan saat ini kita juga sedang melakukan tracing untuk mencegah penularan," ujarnya.   Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi memastikan saat ini sekolah berkaitan sudah ditutup untuk dilakukan tracing.   "Bukan klaster. Sedang ditracing oleh puskesmas. Sekolah tutup," kata Hanafi.   Adapun, dilanjutkan Hanafi, ke-24 pasien positif itu terdiri dari sebanyak 14 murid dan 10 guru.   "Semuanya dari SDN Sukadamai 2," tandas Hanafi. (rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X