METROPOLITAN.id - Terkuaknya belasan siswa SDN Sukadamai 2, Kecamatan Tanahsareal yang terpapar Covid-19 saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan tracing terhadap 200 orang yang berstatus kontak erat. Namun hingga saat ini belum terungkap dari mana sumber awal penularan kasus Covid-19 di klaster sekolah tersebut. Sebab, hasil tracing belum rampung. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Erna Nuraena. Ia mengatakan bahwa sumber awal penularan kasus Covid-19 di SDN Sukadamai 2 bisa ditemukan setelah hasil tracing kontak erat keluar. Nantinya baru bisa dipetakan dan diperkirakan apakah ini sumber penularannya awalnya dari rumah atau memang dari sekolah. Erna menjelaskan, Ketika ditemukan 24 kasus Covid-19 pada siswa dan guru SDN Sukadamai tersebut, PTM terbatas di sekolah tersebut dihentikan selama 10 hari ke depan. Selain menantapkan protokol kesehatan untuk pelaksanaan PTM terbatas nantinya, seluruh pasien saat ini tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing dengan pengawasan. “Semuanya dilakukan isoman di rumah masing-masing karena semuanya hampir tidak bergejala, hanya gejala ringan. Kemudian dilakukan pemantauan petugas kesehatan setempat juga RW siaga setempat untuk memastikan bahwa mereka melakukan isolasi mandiri dengan disiplin,” tandas Erna. Di sisi lain, Dinkes Kota Bogor juga terus mengingatkan terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Baik saat di perjalanan berangkat sekolah, selama di sekolah, hingga ketika pulang sekolah. (ryn)