Minggu, 21 Desember 2025

25 Tahun Jamrud Berkarya Di Belantika Musik Indonesia

- Jumat, 26 November 2021 | 19:45 WIB

METROPOLITAN - Grup band Jamrud sejak kehadirannya pada 1984 di indu­stri musik memang selalu menjadi so­rotan publik sampai sekarang. Para pendengar setia Jamrud bahkan tak berkurang. Krisyanto cs masih selalu ditunggu-tunggu penampilannya di atas panggung. Lagu-lagu Jamrud yang memiliki lirik jenaka pun jadi salah satu penopang eksistensi mereka di industri musik. Tak heran hingga saat ini lagu Surti- Tejo dan Selamat Ulang Tahun milik Jamrud masih tetap eksis di telinga masyarakat. Gitaris Jamrud, Azis MS, menjelaskan, proses pemilihan lirik pada lagu-lagu bandnya itu memang mengambil penuh dari potret kehidupan masyarakat. Ma­kanya tak heran jika banyak lagu Jam­rud terus teringat di telinga masyarakat. ”Ya tetap dari potret masyarakat. Jam­rud itu kan memang lagunya kebanya­kan apa yang kita lihat, dengar ya kita tuangkan ke lagu. Potret masyarakat yang ketangkap (di pikiran, red),” tutur Azis MS saat ditemui di kawasan Ke­bagusan, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Azis MS menjelaskan, saat ini bandnya belum lagi memiliki lagu yang setenar Selamat Ulang Tahun dan Surti-Tejo. Ini merupakan pendewasaan diri Jam­rud. Sambil berseloroh, Azis MS me­rasa jika Jamrud saat ini memang sudah tak semuda dulu lagi. ”Mungkin kalau di album baru ya kayaknya sudah nggak ada. Lagu-lagu Jamrud yang benang merahnya itu kayak Surti-Tejo itu udah nggak ada,” jelas Azis MS. ”Karena mun­gkin itu proses pendewasaan juga ya. Bukan pendewasaan aja sih, penuaan haha,” lanjutnya. Meski begitu, ada salah satu lagu Jam­rud dari album baru mereka berjudul Arogan yang masih mempertahankan ciri khasnya. Namun Azis MS menyebut Arogan tetap memiliki perbedaan dengan lagu-lagu Jamrud sebelumnya. Azis MS menegaskan, lirik yang ter­kandung dalam Arogan tidak sejenaka lagu Jamrud lainnya. Namun Arogan masih menyimpan rasa Jamrud yang dulu. ”Jadi paling kalau tulis lagu itu kayak Arogan itu memang potret masyarakat, kebanyakan potret masyarakat. Oh ada lah, tapi nggak terlalu vulgar kayak Surti,” jelas Azis MS. ”Paling kita nyeri­tain kayak operasi plastik atau segala macam, tapi masih nyambung. Cuma nggak konyol kayak dulu,” sambungnya. (dtk/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X