Minggu, 21 Desember 2025

Gerakan Anak Negeri Tembus Desa Terakhir di Lereng Semeru

- Selasa, 14 Desember 2021 | 11:26 WIB
Jalur yang dilalui tim Gerakan Anak Negeri menuju Dusung Kajarkosong, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.
Jalur yang dilalui tim Gerakan Anak Negeri menuju Dusung Kajarkosong, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.

METROPOLITAN.id - Gerakan Anak Negeri terus memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Kali ini, tim menembus kampung terjauh atau yang paling akhir di kaki Gunung Semeru. Adalah Dusun Kajarkosong, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur yang menjadi target tim kesehatan Gerakan Anak Negeri. Dusun Kajar Kosong menjadi kampung paling ujung di Desa Sumberwuluh. Posisinya berada di kaki gunung yang dibatasi bentangan padang bebatuan tempat lahar gunung biasa mengalir jika terjadi erupsi. Jika menggunakan jalan utama, hanya kendaraan roda dua yang bisa sampai ke lokasi, melewati jembatan sepanjang 150 meter yang baru berdiri sekitar 4 bulan. Namun, tim memilih  menyeberangi padang bebatuan yang hanya bisa dilalui kendaraan seperti mobil offroad karena harus membawa obat-obatan dan tenaga medis. Jalur yang dilalui memang sangat sulit. Bebatuan besar menjadi tantangan sendiri di jalur biasa dilintasi aliran lahar itu. Posisi kampungnya berada persis di kaki gunung, menjadi kampung terakhir yang jaraknya sangat jauh dibanding kampung-kampung lainnya. Setibanya di perkampungan, relawan disambut hangat warga. Mereka langsung mengantre memeriksakan kesehatannya karena sejauh ini belum ada tim medis yang sampai ke lokasi tersebut. Dusun Kajarkosong tak hanya diisi warga asli mereka. Banyak juga warga dari dusun lain yang terdampak erupsi Semeru mengungsi di desa tersebut Dokter Budi Suarman dan dr Suparno serta empat tenaga medis sempat kewalahan karena warga sangat antusias memeriksakan diri. Beruntung, semua bisa terlayani dengan baik. "Anak-anak juga memeriksakan diri. Kita beri obat dan vitamin untuk warga di sini. Semoga semuanya sehat-sehat," ujar dokter Budi Suarman. Tak hanya itu, ahli pijat yang ikut dalam Gerakan Anak Negeri juga diserbu warga. Mereka berbondong-bondong ingin merasakan pengobatan dengan metode pijat khas Cimande. Menuju siang hari, hujan mulai turun di kaki Gunung Semeru. Relawan pun bergegas pulang karena khawatir terjadi erupsi susulan. Inisiator Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu merasa terharu dengan sambutan warga yang begitu hangat. Baginya, aksi-aksi kemanusiaan seperti ini harus terus digalakkan untuk membantu mereka yang membutuhkan. "Luar biasa banyak yang membantu gerakan ini, karena masyarakat Indonesia juga sangat peduli. Kita juga sangat terharu, apalagi seperti sambutan hangat daari pengungsi seperti tadi," ujar lelaki yang karib disapa Bang HS saat ikut ke lokasi perkampungan. Di Dusun Kajarkosong, total ada 112 warga yang mendapat penanganan dari tim medis. Sementara itu, 30 warga ikut merasakan pijat khas Cimande. (fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X