METROPOLITAN - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengatakan bahwa okupansi atau tingkat keterisian hotel mulai membaik. Namun sayangnya masih didominasi karantina domestik. ”Okupansi memang membaik di kuartal keempat ini, namun masih di dominasi domestik. Yang jelas, hotel penuh di Jakarta karena karantina dari repatriasi,” ujarnya. Ia mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia masih mengalami kendala akibat pembatasan. Hal ini dilakukan pemerintah guna mengantisipasi penyebaran varian Omicron Covid-19. ”(wisman) Belum bebas masuk. Wisman masih terbatas sekali, penuhnya karena ada (aturan, red) untuk karantina sepuluh hari itu,” ujarnya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman sebanyak 151.000 pada Oktober lalu. Jumlah itu naik 21,73 persen dari bulan sebelumnya sebanyak 124.000 kunjungan. Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan, jumlah kunjungan wisman turun 0,83 persen jika dilihat secara tahunan per Oktober 2021. Pada Oktober 2020, jumlah kunjungan wisman mencapai 152,3 juta. ”Ini perkembangan kunjungan wisman belum terjadi signifikan, karena terkendala pandemi Covid-19,” ucap Margo, kemarin. Menurutnya, wisman mayoritas datang dari jalur darat yakni 95.000 kunjungan, disusul jalur udara sebesar 15.000 kunjungan dan laut 39.000 kunjungan. (cn/tob/ suf/py)