METROPOLITAN.id - Kekerasan seksual belakangan menjadi isu hangat lantaran munculnya beberapa kasus seksual terhadap perempuan dan pelajar di Kota Bogor. Talenta Insan Muda Militan Eddy Soeparno (TIMES) mengadakan diskusi bertajuk 'Stop Kekerasan Terhadap Perempuan' di kawasan Bogor Timur, Rabu (29/12). Selain dihadiri puluhan siswa SMA hingga mahasiswa, diskusi juga menghadirkan Anggota DPR RI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian hingga Ketua TIMES Kota Bogor Andika SB. Eddy Soeparno mengatakan, diskusi yang berbarengan dengan masa reses ini menghadirkan anak-anak muda dengan mengangkat tema yang tengah jadi pembicaraan hangat yakni pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan. "Pembicaranya ada Bu Yane, Kang Bima Arya, ada influencer muda Callista serta jubir muda PAN. Kita adakan ini sebagai proses pembelajaran, pengetahuan tambahan kepada generasi muda, untuk lebih waspada terhadap isu kekerasan seksual ini," katanya kepada Metropolitan.id, Rabu (29/12). Ia menambahkan, kegiatan ini memang merupakan rangkaian reses. Namun sebagai anggota DPR RI, ia merasa punya kewajiban untuk hadir di daerah pemilihannya (dapil) di Kota Bogor-Cianjur, untuk tetap memberikan edukasi dan membawa manfaat kepada anak-anak muda. "Kita juga bahas soal RUU Pencegahan Kekerasan Seksual (PKS). Kami sampaikan juga dimana kendala-kendalanya, kita telah melakukan perubahan-perubahan," tegas Kang Eddy, sapaan karibnya. "Tapi paling penting kita sampaikan bahwa kekerasan seksual tidak boleh, tidak perlu disimpan sendiri karena bukan merupakan aib. Sehingga sampai hal itu terjadi, harus dilaporkan supaya ditangani. Kalau nggak, jadi mudarat yang lebih besar," imbuhnya. Pria yang duduk sebagai wakil ketua komisi VII DPR RI itu juga menyampaikan bahwa semua punya tanggung jawab untuk segera melaporkan bila melihat atau mendengar kejadian. "Respon para pemuda tadi bagus. Saya kira ketertarikannya tinggi, artinya kepeduliannya juga besar. Yang sekarang diperlukan adalah kita bagaimana mampu mengadvokasi isu kekerasan ini," tukasnya. Sementara itu, Ketua TIMES Kota Bogor Andika SB menuturkan, pada diskusi tersebut dihadiri 50 orang lebih anak muda, yang terdiri dari siswa SMAN di Kota Bogor beserta ketua OSIS-nya hingga kalangan mahasiswa. Ia menambahkan, TIMES berharap adanya diskusi bisa memberikan edukasi ataupun hal-hal positif kepada teman-teman muda yang ada di Kota Bogor bahwa kekerasan terhadap perempuan ini harus bisa di minimalisir. Bahkan jangan sampai semakin marak terjadi lagi. "Sehingga nanti kedepannya teman-teman muda yang hadir pun bisamemberikan secara luas pentingnya kepekaan dan kepedulian kita sebagai generasi penerus, kepada isu-isu dan kasus-kasus seperti ini. Semoga tidak ada lagi korban-korban kekerasan terhadap perempuan selanjutnya," tutup anak dari anggota DPRD Kota Bogor Safrudin Bima itu. (ryn)