METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten Bogor hingga saat ini belum mengisi kekosongan jabatan pada kursi pejabat eselon II. Padahal tak kurang dari empat kursi jabatan eselon II hingga saat ini belum terisi, belum lagi beberapa bulan kedepan ada beberapa pejabat eselon II yang memasuki purna tugas atau pensiun. Bupati Bogor Ade Yasin mengaku saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat soal pengisian jabatan eselon II di Pemkab Bogor. Apalagi, lanjut dia, jumlah kekosongan pejabat eselon II ini cukup banyak sehingga pihaknya pun perlu berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah pusat. "Kita sudah berkoordinasi dengan Komisi Apartur Sipil Negara (KASN) dan Kemendagri. Mudah mudahan dalam waktu dekat kekosongan jabatan di eselon II ini dapat terisi," kata dia. Dalam pengisian jabatan eselon II tersebut, Ade Yasin mengaku tidak semuanya dilaksanakan melalui open bidding. Sebab ada beberapa SKPD yang dilakukan asesment, sehingga hanya perlu dilakukan rotasi saja. "Kita sudah mengajukan ke KASN dan sudah disetujui, hanya tinggal pelaksanaanya saja," paparnya. Kekosongan jabatan eselon II di lingkup Pemkab Bogor rupanya menjadi perhatian Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Usep Supratman. Ia berharap Pemkab Bogor dalam waktu deket segera mengisi kekosongan terjadi pada jabatan eselon II tersebut. Apalagi kekosongan jabatan ini sudah terjadi sudah cukup lama. "Jangan sampai ketika program-program di SKPD sudah berjalan Kuasa Pengguna Anggarannya (KPA) masih belum ada," kata Usep. Usep juga menilai, pengisian jabatan eselon II itu idealnya tidak terlalu lama, sebab jika dilakukan asesment hanya butuk waktu sekutar satu sampai dua minggu saja. Sedangkan jika dilakukan open bidding bisa memakan waktu hingga satu bulan. "Saat ini kurang lebih ada 5 kursi yang kosong, dan untuk proses pengisian jabatannya pun tak begitu lama, yang lama hanya proses open bidding saja. Mudah-mudahan diawal Februari semuanya sudah terisi semua," ungkapnya. (mam)