Minggu, 21 Desember 2025

Buntut Hadiah Voucher Juara Renang, DPRD Bakal Panggil Kepala Dispora Bogor

- Selasa, 1 Februari 2022 | 13:15 WIB

P - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor berencana memanggil Kepala Dispora Kota Bogor, Hery Karnadai dalam waktu dekat ini. Pemanggilan dilakukan buntut kekecewaan sejumlah orangtua atlet renang akan hadiah berupa voucher yang didapati para juara dalam kejuaraan Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Bogor Ngocepat 1. "Komisi IV DPRD Kota Bogor merasa penting untuk segera memanggil Dispora Bogor, agar polemik tentang hadiah Dispora Cup ini tidak menghambat dan mengganggu semangat berprestasi para atlet di Kota Bogor," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar. Menurutnya, hadiah berupa voucher senilai Rp50 ribu ini sangat tidak layak jika dilihat dari aspek kepatutan. Sebab, ajang prestasi atau event kejuaraan yang mengkompetisikan prestasi beberapa nomor lomba cabang olahraga renang itu, seharusnya mampu merumuskan apresiasi yang lebih pantas untuk para juara yang berprestasi. "Tidak asal ada hadiah, yang terkesan asal-asalan serta tidak mencerminkan kepantasan apresiasi Pemkot (Dispora) terhadap prestasi para peserta lomba," ucapnya. "Ini menyangkut harkat dan martabat Pemkot Bogor dan martabat para juara. Tak sepatutnya para juara diberikan apresiasi alakadarnya," sambung Karnain. Lebih lanjut, Karnain juga menilai dari aspek motivasi berprestasi, seharusnya hadiah yang diberikan tidak sekadarnya saja. Karena hal ini berkaitan dengan motivasi para atlet muda Kota Bogor. Untuk itu, ia menyayangkan pihak Dispora Kota Bogor tidak melakukan peninjauan ulang besaran hadiah yang dialokasikan kepada para juara. Padahal seharusnya, pihak Dispora bisa melipatgandakan nilai hadiah agar para juara lebih termotivasi untuk berprestasi pada event-event selanjutnya. "Jika apresiasinya lebih rendah dari biaya pendaftaran ini bisa meruntuhkan motivasi dan sportifitas serta semangat juang peserta untuk berkompetisi dan berprestasi," imbuhnya. Karnain juga mengkritik Dispora yang dinilai tidak serius dalam menjaring bakat-bakat muda di Kota Bogor. Di mana seharusnya event yang digelar dalam skala tingkat Kota Bogor bisa memberikan reward yang lebih besar dan menjadi ajang prestisius. Padahal, jika Dispora meminta dukungan anggaran untuk menyiapkan lomba untuk menjaring bakat muda di Kota Bogor, Karnain mengaku DPRD Kota Bogor siap mendukung. "Jika panitia dan Kadispora serius mencari bakat atlet berprestasi, seharusnya mengelola event pencarian bakat atlet berprestasi ini didesain dengan matang, dengan dukungan anggaran yang pantas dan menunjukkan martabat event tingkat kota untuk menyelamatkan marwah dan martabat Pemkot Bogor. Kami juga siap mendukung jika memang anggaran itu dibutuhkan," ujarnya. Sebelumnya, sejumlah orangtua atlet renang di Kota Bogor murka. Ini terjadi setelah anak mereka yang memenangi kejuaraan renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Bogor Ngocepat 1 hanya di hadiahi voucher oleh pihak panitia. "Anak saya ikut kejuaraan daftar Rp60 ribu persatu nomornya. Total ada 6 nomor yang diikutin anak saya," kata salah satu orangtua atle yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lingkungan Balai Kota Bogor, baru-baru ini. "Tapi, pas anak saya memenangi salah satu nomor, hadiahnya cuma dapet voucher, 2 voucher untuk belanja total Rp50 ribu dan 2 voucher tiket berenang," sambungnya dengan nada kesal. Atas kejadian itu, pria berperawakan tinggi besar ini pun mempertanyakan hadiah yang diberikan panitia kepada para juara. Sebab, hadiah yang diberikan berupa voucher ini sudah membuat mental anaknya terpukul. "Ya kecewa, anak saya sampe tanya hadiahnya cuma voucher aja. Saya khawatir anak saya gak mau ikut kejuaraan lagi," keluh pria bertopi itu. "Bukan saya saja, orangtua atlet lain juga banyak yang mempertanyakan hadiah dari panitia. Masa sekelas Dispora tidak ada hadiah uang pembinaan," ujarnya. Diketahui, dalam kejuaraan renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1, total ada sekitar 325 atlet yang mengikuti ajang bergengsi ini. Setiap atlet dibebaskan mendaftar di beberapa nomor dari beberapa kategori umur yang dipertandingkan. Namun, dari setiap nomor para atlet diwajibkan membayar biaya pendaftaran senilai Rp60 ribu ke panitia penyelenggara. Adapun, kejuaraan ini sendiri berlangsung di Kolam Renang Mila Kencana pada Sabtu (22/1) lalu. Menanggapi itu, Ketua Panitia Dispora Cup 2022 Kota Bogor, Sopian Sanjaya mengklarifikasi terkait kekecewaan sejumlah orangtua atlet renang akan hadiah yang didapati para juara dalam kejuaraan Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Bogor Ngocepat 1. "Kejuaraan ini pertama kegiatan diluar dari Dispora, ini kegiatan mandiri dan non APBD, kegiatan diselenggarakan Garuda Sport Indonesia (GSI) yang bekerjasama dengan Dispora Kota Bogor dan perwasitannya dari PWRSI Kota Bogor," kata Sopian kepada wartawan baru-baru ini. "Kegiatan mandiri untuk membangun prestasi Kota Bogor yang sudah fakum hampir dua tahun tidak pernah ada event renang," sambungnya. Soal hadiah yang diberikan panitia kepada para juara dalam ajang ini, menurut Sopian, sebenarnya sudah disepakati dari awal bahwasanya pihaknya hanya memberikan medali dan piagam saja. Kemudian, pihaknya juga memberikan piala khusus bagi sekolah yang jumlah atletnya banyak memenangi kejuaraan renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1. "(Tapi) pada saat berjalannya waktu ternyata dari pihak sponsor melihat dan memberikan apresiasi berupa voucher yang kita terima. Disitu kita kebingungan, akhirnya (diputuskan) voucher ini kita berikan kepada para pemenang," ucapnya. "Itu ibaratnya bentuk hiburan atau tambahan untuk para peraih emas," sambung pria yang sekaligus pendiri GSI. Namun, Sopian mengaku tidak tahu jika hadiah berupa voucher ini malah menjadi persoalaan di kemudian hari. Karena, sesuai kesepakatan di awal yang sudah diumumkan pada saat technical meeting, panitia tidak memberikan hadiah berupa uang pembinaan. "Sudah disampaikan kepada pelatih. Hanya medali dan piagam saja, itu saja. Jadi memang itu ibaratnya panitia yang penting memberikan satu kegiatan bermanfaat khususnya bagi pelajar Kota Bogor ada kegiatan yang menunjang prestasi mereka," imbuh dia. "(Kalau jadi persoalan) Mungkin tidak tersampaikan oleh para pelatihnya, kalau kita sih karena pada saat penyampaian terakhir memang menyampaikan, dari awal bahwa kita itu tidak ada hadiah uang pembinaan sama sekali," lanjutnya. Disinggung soal uang pendaftaran para atlet, Sopian menuturkan bahwa uang pendaftaran digunakan untuk membeli medali, piagam hingga pembayaran lainnya salah satunya wasit. "Bukan hanya piagam juara, tapi semua peserta diberikan piagam. Untuk medali khusus juara saja mencapai 110 buah. Belum untuk medali perak dan perunggu, dikali dua berarti ada 220 buah. Dan ketebalan medalinya juga lumayan besar sekitar 2 milimeter," beber dia. "(Belum lagi) seperti tenda kita maksimalkan, untuk kepanitian kurang lebih ada 56 wasit diluar dari kepanitian hingga dari 30 anak yang mendapatkan juara ini sedang digojlok untuk meningkatkan di event-event berikutnya," imbuhnya. "Jadi kita memang banyak pengeluaran yang begitu besar, tapi kita tetap optimalkan supaya kejuaraan tetap terlaksana," lanjut Sopian. Meski begitu, dijelaskan Sopian, para atlet yang berhasil meraih juara dalam ajang ini, bisa memanfaatkan penghargaan yang sudah diraihnya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya melalui Jalur Prestasi (Japres). "Penghargaan ini bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah melalui Japres, dan itu sudah sesuai hasil rapat. Dalam penghargaan itu juga ada rekomendasi event, kalau untuk TK-SMP dari Disdik dan kalau SMA lewat KCD. Intinya (penghargaan) berpengaruh dan bermanfaat," ujarnya. Adapun, ditambahkan Sopian, untuk jumlah peserta yang mengikuti kejuaran ini mencapai 300 orang lebih. Mulai dari tingkat TK hingga SMA se-Kota Bogor. Sedangkan, ada enam kategori umur dengan beberapa nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini. Sementara itu, Kabid Prestasi Dispora Kota Bogor, Danny Suhendar meminta maaf kepada orangtua atlet atas kekecewaan yang dirasakan dalam ajang kejuaraan renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1 ini. Bahkan, diakui Danny, ada juga beberapa orangtua atlet yang langsung mempertanyakan persoalan ini kepada dirinya. "Kita juga serba dilematis. Tidak ada hadiah dan kita ketitipan (voucher) akhirnya diputuskan diberikan hanya untuk juara satu," kata Danny. "Ada yang nanya juga tapi setelah dijelaskan akhirnya menerima, sudah dijelaskan di tehnical meeting dan hadiah hiburan berupa voucher," ucapnya. "Ada miss (kesalahan) di tehnical meeting. Intinya lain kali harus ada uang pembinaan, dan yang pasti kami tidak mencari untung," tandas Danny. (rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X