METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengalokasi anggaran senilai Rp44,4 miliar untuk perbaikan sebanyak 4.286 rumah reyot di Kota Bogor pada tahun ini. Perbaikan rumah reyot yang masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini juga sekaligus untuk menuntaskan perbaikan 20.000 unit rumah rusak yang menjadi target dari Pemkot Bogor. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih menuturkan, anggaran yang dialokasikan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2021. Di mana, alokasi anggaran pada tahun 2021 sekitar Rp40 miliar untuk 6.506 unit RTLH dengan capaian sebanyak 17.000 unit terbantu. Sementara, pada tahun 2022 target berkurang namun anggaran tetap dimaksimalkan. "Ini bentuk perhatian pemerintah dan dewan, masalah kesejahteraan masyarakat tetap prioritas meski masih Pandemi Covid-19," kata Esti, Minggu (20/2). Dijelaskan Esti, meskipun Pemkot Bogor sempat mengurangi anggaran sebesar Rp10 miliar menjadi 3.300 unit karena dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kota Bogor yang dibahas bersama DPRD pada akhir tahun 2021 untuk tahun 2022 mengalami defisit. Namun hasil pembahasan bersama DPRD Kota Bogor, akhirnya anggaran Rp44,4 miliar tetap ditetapkan. Sebanyak 4.286 RTLH yang akan dibantu melalui APBD Kota Bogor itu tersebar di enam kecamatan secara bertahap hingga akhir tahun 2022. Rumah warga yang mendapatkan bantuan akan mengalami proses administrasi sebelum akhirnya diurus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Selanjutnya, warga akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah sesuai dengan tingkat kerusakan dan dana yang dipersiapkan Pemerintah Kota Bogor. "Hampir tersebar ya, untuk detailnya harus lihat di sistem sahabat," tandas Esti. (rez)