METROPOLITAN.id - Simpang Ciawi, Kabupaten Bogor bakal 'diobrak-abrik'. Pemerintah bakal menata kesemrawutan menahun di jalur vital tersebut. Rencana penataan tersebut ditindaklanjuti dengan peninjauan ke Simpang Ciawi oleh Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin bersama Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, sekaligus Plt Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Setiyadi dan jajaran Pemerintah Kota Bogor, Selasa (1/3). Peninjauan ini dilakukan untuk sinkronisasi antara konsep perencanaan dengan kondisi lapangan saat ini. Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin menjelaskan, konsep perencanaan penataan Simpang Ciawi dilakukan dengan kolaborasi antara Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor dan Kota Bogor hingga pemerintah pusat. Langkah itu dilakukan agar perangkat daerah terkait, baik dari Pemkab Bogor, Pemkot Bogor, provinsi hingga Pusat bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing. "Ini sebagai bahan untuk mematangkan konsep perencanaan penataan kawasan Simpang Ciawi. Rencananya konsep perencanaan itu akan dibawa oleh Bupati Bogor untuk dibahas bersama pemerintah pusat pada Jumat mendatang. Mudah-mudahan Pak Wali Kota Bogor atau Sekda bisa hadir langsung sesuai permintaan Pak Dirjen" ujar Burhanudin. Sementara untuk jangka pendeknya, penataan kawasan Simpang Ciawi akan dilakukan dengan simulasi penerapan traffick light, penataan taman, menyediakan sarana fasilitas khusus Pedagang Kaki Lima (PKL). Tujuannya, saat dilakukan relokasi nanti, tidak menimbulkan konflik. "Karena ini menyangkut masalah kegiatan ekonomi masyarakat, serta menyediakan sarana khusus menurunkan dan menjemput penumpang antar kota dan antar provinsi yang reseprentatif sebagai solusi untuk mengatasi terjadinya kemacetan, hingga penempatan pos Pol PP dan kepolisian," ungkapnya. Menurut Burhanudin, hal ini perlu dilakukan secara kolaborasi antara Pemkab Bogor, Pemkot Bogor, Provinsi Jabar, Kementerian hingga Kepolisian. Dengan harapan, penataan kawasan Simpang Ciawi berjalan optimal dan bisa menghasilkan rumusan rencana penataan jangka panjang. "Baik itu pembangunan fly over juga pembangunan terminal sebagai tempat untuk melakukan perpindahan penumpang dari satu moda ke moda lain," tandasnya. (fin)