Senin, 22 Desember 2025

Batik Bogor Mejeng di MotoGP Mandalika 2022, Lestarikan Budaya Bogor ke Kancah Internasional

- Senin, 21 Maret 2022 | 08:54 WIB
Owner Frida Aulia Indonesia dan Gallery Neng Geulis, Frida Nursanti, memamerkan kaos dan merchandise ala Mandalika dalam pameran MotoGP Mandalika 2022, di Lombok, 18-20 Maret 2022. (Dok. Metropolitan)
Owner Frida Aulia Indonesia dan Gallery Neng Geulis, Frida Nursanti, memamerkan kaos dan merchandise ala Mandalika dalam pameran MotoGP Mandalika 2022, di Lombok, 18-20 Maret 2022. (Dok. Metropolitan)

Tak mau kalah dengan berbagai produk nasional dan internasional, produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Bogor juga ikut mejeng di MotoGP 2022 Mandalika. Adalah Frida Aulia Indonesia dan Gallery Neng Geulis yang sukses memamerkan Batik Bogor dalam pameran MotoGP Mandalika, 18-20 Maret lalu. Laporan : Ryan Muttaqien OWNER Frida Aulia Indonesia dan Gallery Neng Geulis, Frida Nursanti mengatakan bahwa pada pameran MotoGP Mandalika ini, pihaknya diberi kesempatan oleh Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia (Persikindo) dan Koperasi Sekunder Bushido Perwira Nusantara untuk mengisi slot pameran di MotoGP Mandalika 2022. "Kami membuat desain batik sendiri, dengan tema arena Moto GP Mandalika. Sebagai salah satu ekspresi suka cita MotoGP Indonesia 2022 di Mandalika, Lombok. Apalagi banyak keluarga dan sahabat penggemar dan penikmat MotoGP. Plus diadakan di Indonesia," katanya saat ditemui Metropolitan.id di pameran UKM di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/3). Tujuannya jelas, sambung dia, agar Batik Bogor bisa jadi kenang-kenangan dan cerita indah bahwa pernah ada gelaran MotoGP di Indonesia. Ia menambahkan, desain dibuat motif lintasan balapan. Terdiri dari lintasan dan motor serta pemandangan indah dilihat dari atas. Batik Peta Indonesia pun yang menjadi desain favorit. "Tidak hanya jual kain batik saja, ada juga souvenir Outer, kemeja, kaos, tumbler, tas, hiasan, pin dan gantungan kunci. Serta memperkenalkan batik Bogor dan Batik Pare pare yang dbuat Batik Neng Geulis," tukasnya. Buatnya, memasarkan produk dalam gelaran internasional jadi momen langka dan harus dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk memperkenalkan produk. Pihaknya sendiri sudah mulai memasarkan secara online dengan sistem Pre Order (PO) tiga hari sebelum pameran. Sehingga, membantu penjualan produk.
-
Menteri BUMN Erick Thohir menyempatkan foto dengan produk Batik Bogor dari Frida Aulia Indonesia dan Gallery Neng Geulis. (IST) Hal itu menjadi salah satu strategi agar penjualan produk UKM laris manis. Ia pun menyemangati para pelaku UKM lain untuk berani dan berfikir cerdas termasuk memanfaatkan pameran momentum tertentu, serta memaksimalkan media sosial (medsos). "Omset di pameran memang tidak terlalu besar. Tapi kalau kita kreatif dan memanfaatkan koneksi, pameran bisa jadi 'muka'-nya. Banyak penjualan kita melalui pesanan online di medsos, itu karena mereka tahu kita pameran di MotoGP," ucap Frida. "Makanya kita juga maksimalkan penjualan online untuk dongkrak omset kita disini. Yang penting kita maksimalkan medsos kaitan informasi kita ikut pameran dan pesanan. Perbanyak jaringan dan melek medsos lah. Kalau kita nggak dikenal, bagaimana produk kita dipasarkan," paparnya. Artinya, kata dia, perpaduan antara koneksi, pameran dalam momentum besar serta memaksimalkan medsos, menjadi kolaborasi yang efektif dalam memasarkan produk UKM, termasuk para UKM asal Bogor yang harus lebih semangat mengenalkan produknya. "Yang datang ke kita disini juga tahu dari medsos dan jaringan. Ada dari Tomohon, Aceh, Palembang, Tulungagung, bahkan hingga warga Kuala Lumpur, Malaysia, yang tengah menonton MotoGP Mandalika. Paling banyak memang dari Lombok ya," jelas Frida. Ia juga bersyukur lantaran memamerkan Batik Bogor di kancah internasional diapresiasi banyak pihak. Bahkan oleh inohong pemerintah yang menyempatkan diri mengunjungi pameran UKM, seperti Menteri Koperasi UKM Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir. "Alhamdulilah kita diapresiasi banyak pihak. Termasuk Pak Teten dan Pak Erick Thohir yang sempat melihat kesini dan bilang ini sesuatu yang baru. Karena batik adalah budaya kita yang harus dijaga dan dilestarikan. Tapi kita aplikasikan ke kaos dan merchandise yang lebih menyesuaikan," tutupnya. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X