METROPOLITAN.id - Warga Kampung Sampay Hilir, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor membuat bedug berukuran 'raksasa'. Bedug tersebut dibuat dari kayu berumur ratusan tahun. Pembuatan bedug tersebut ternyata tak disengaja atau tak diniatkan sebelumnya. Saat itu, warga sekitar menebang pohon tak jauh dari rumahnya. Namun, batang pohon berukuran besar tersebut dalam keadaan bolong di bagian tengahnya. Secara kebetulan, bedug yang ada di masjid kampung tersebut kondisinya sudah usang dimakan usia. Warga lalu berinisiatif menggunakan kayu yang ditebang untuk membuat bedug yang baru. Rupanya, bukan hal mudah memindahkan kayu raksasa tersebut. Butuh warga dari dua RT untuk menyulapnya menjadi bedug. "Kayu itu memang sudah berumur 150 tahun, jenis kayunya kadeper atau gandarasa," ujar Ketua Pembuat Bedug, Kosasih, Minggu (10/4). Gotong royong warga pun membuahkan hasip. Setelah enam bulan berlalu sejak proses penebangan hingga pembuatan, bedug raksasa jadi. Kulitnya menggunakan kulit sapi. "Pembuatannya kurang lebih selama 6 bulan, dari proses menebang hingga dibuat,’’ ungkapnya. Sementara itu, Ketua RT08 Kampung Sampay Hilir, Adang mengaku bedug ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di wilayahnya, bedug biasa digunakan sebagai penanda waktu salat. Saat Ramadan, bedug ini juga dipukul saat waktu berbuka puasa dan imsak. Ia menjelaskan, bedug ini memiliki berat sekitar 2 ton dengan panjang 2,5 meter dengan lebar 1,5 meter pada permukaan bedug. "Bedug ini pertama kali dibuat masyarakat. Nantinya akan di tempatkan di Masjid Al-Falah," jelasnya. Menurut Adang, warga menobatkan bedug tersebut sebagai salah satu bedug terbesar di wilayah Barat Kabupaten Bogor. Kepala Desa Rabak, H Wawan Nurwandi mengapresiasi kekompakan masyarakat hingga menghasilkan bedug yang cukup besar. “Apalagi ini sudah menjadi tradisi warga Kampung Sampay di bulan suci Ramadan. Hal ini juga merawat tradisi setiap tahunnya,’’ tandasnya. (mul/c/fin)