METROPOLITAN.id - Bupati bogor Ade Yasin meminta petugas gabungan yang mengamankan Mudik dan Lebaran 2022 juga mengantisipasi beberapa hal. Di antaranya ancaman terorisme hingga aksi sweeping ormas. "Beberapa hal juga harus di antisipasi, antara lain ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh ormas, harga dan kelangkaaan bahan pokok, antrean dan kelangkaan BBM, kejahatahan konvensional, penyakit masyarakat, balap liar, penyalahgunaan narkoba," ujar Ade Yasin usai Apel Gelar Pasukan Operasi ketupat 2022 di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Jumat (22/4). Tak hanya itu, Ade Yasin juga mengingatkan perihal peredaran petasan, perkelahian antar kelompok atau antar kampung, aksi-aksi perusakan fasilitas umum, hingga kerumunan masyarakat yang berpotensi mengakibatkan penularan Covid-19. Ancaman bencana alam maupun ancaman seperti banjir dan tanah longsor juga mesti diantisipasi sebagai dampak dari musim penghujan. “Oleh karena itu, Operasi ketupat 2022 harus dilaksanakan secara optimal, agar perjalanan Mudik dan balik berjalan lancar. Kejahatan dan gangguan ketertiban masyarakat sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi," pintanya. Menurutnya, ketika Operasi ketupat berhasil dilaksanakan dengan maksimal, masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Idul Fitri 1443 Hijriyah dengan aman dan sehat, baik dari gangguan Kamtibmas maupun dari bahaya Covid-19. "Untuk itu lakukan operasi ini dengan penuh rasa tanggung jawab dengan dukungan penuh dari masyarakat,” kata Ade Yasin. Bupati bogor Ade Yasin juga mengimbau warga yang ingin Mudik agar berhati-hati. Menurutnya, pengamanan Mudik Lebaran ini tidak cukup diserahkan kepada petugas, akan tetapi diperlukan juga kepatuhan masyarakat. “Saya imbau kepada para pemudik untuk jaga diri dan bawaannya, atur kapasitas penumpang di setiap kendaraan, jangan over kapasitas karena dapat menyebabkan rawan kecelakaan. Hindari jalan-jalan rawan kepadatan serta patuhi protokol kesehatan,” ujar Ade Yasin. Untuk yang Mudik jarak jauh, ia juga berharap masyarakat menghindari menggunakan sepeda motor karena rawan kecelakaan, terlebih yang membawa anak kecil dan bayi. “Untuk yang rumahnya ditinggal Mudik, tetap harus dijaga dan dikunci dengan baik. Titipkan juga kepada tetangga yang tidak Mudik atau Pak RT dan RW,” tandasnya. Dalam pengamanan Mudik dan Lebaran kali ini, ada 1.200 personel yang akan bersiaga di 20 posko pengamanan Mudik Lebaran 2022. Ade Yasin menegaskan, berdasarkan amanat Kapolri, seluruh unsur harus terlibat, baik Pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat. Semua unsur harus bersatu untuk bersama-sama mengamankan arus Mudik. “Kapolri juga mengamanatkan untuk memberikan motivasi dan spirit serta meminta agar TNI dan Polri senantiasa memberikan pengamanan yang nyaman dan tidak mempersulit para pemudik dan masyarakat,” katanya. Menurutnya, 20 posko pengamanan yang ada di Kabupaten bogor dilengkapi dengan layanan vaksinasi. Sehingga, masyarakat yang belum divaksin bisa langsung mengikuti vaksinasi. “Agar masyarakat sehat dan aman dari penularan Covid-19 dalam merayakan rangkaian Idul Fitri 1443 H tahun 2022,” ungkapnya. TNI, Polri, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya menggelar Operasi ketupat 2022 yang dilaksanakan selama 12 hari mulai 28 April hingga 9 Mei 2022. Fokus pengamanannya adalah 101.700 objek di seluruh Indonesia, baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api hingga bandara. Pengamanan ini akan berlanjut paska Operasi ketupat 2022, yaitu pada tanggal 10-17 Mei 2022 untuk mengantisipasi arus balik yang mungkin masih terjadi serta penanganan Covid-19. “Berbagai permasalahan jelang, pada saat, dan paska Idul Fitri 1443 H atau tahun 2022 harus diantisipasi. Kita harus bergandengan tangan, bersinergi dengan seluruh stakeholder agar umat muslim dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyuk dan puncaknya pada perayaan Idul Fitri serta masyarakat yang Mudik berjalan lancar, aman, dan sehat,” tandasnya. (fin)