METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali melanjutkan proyek nyicil Sekolah Satu Atap SD dan SMP di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, pada tahun ini. Proyek dengan nama Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) itu diketahui sudah tayang lelang sejak akhir bulan lalu, dengan pagu anggaran Rp9,6 miliar. Dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proses lelang kini tengah dalam tahap Pembukaan Dokumen Penawaran serta Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga, hingga 25 Mei mendatang. Dari 50 peserta lelang, ada 8 penyedia jasa yang sudah memasukan penawaran. Yakni CV Utama Jaya yang melakukan penawaran Rp6,7 miliar, lalu CV Aini Semesta (Rp7 miliar), CV Cipta Widya Dharma (Rp8,2 miliar), Srikandi (Rp8,3 miliar) dan CV Yudha Mukti (Rp8,5 miliar). Lalu CV Fazar S (Rp8,6 miliar), CV Bayangkara Muda (Rp8,9 miliar) dan CV Prima Tumbuh Bersama (Rp9,1 miliar). Pembangunan Sekolah Satu Atap sendiri menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai penunjang fasilitas pendidikan, yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2020. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi mengatakan bahwa untuk tahun ini Pemkot Bogor menganggarkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor sebesar Rp9,6 miliar untuk melanjutkan pekerjaan Sekolah Satu Atap tahap ketiga. Meskipun ada pengurangan dari anggaran yang diajukan, ia percaya diri Sekolah Satu Atap bisa selesai tepat sesuai rencana. "Step by step, ini yang tahap ketiga. Tentu kebutuhannya berbeda. Nah sekarang sedang kita proses mau lelang," katanya saat ditemui wartawan, baru-baru ini. Untuk tahap ketiga tahun ini, sambung dia, kurang lebih akan menyelesaikan 80 persen dari total perencanaan. Di sisi lain, pihaknya juga tengah menyusun perubahan perencanaan untuk kebutuhan lanjutan pada tahun anggaran 2023. Sebab, Pemkot menargetkan proyek Sekolah Satu Atap bisa selesai pada tahun depan, sehingga pada 2024 bisa dioperasionalkan untuk SD Kencana dan SMP Negeri 21. Diperkirakan, kata dia, anggaran yang dibutuhkan ada di kisaran Rp9 miliar hingga Rp10 miliar. "Gambarannya sekitar Rp9-10 miliar gitu lah. Kita sedang nyusun perubahan perencanaannya. Kebutuhan untuk 2023 nanti, harapan kita tahun itu selesai. Kita berharap 2023 selesai, 2024 sudah bisa digunakan. Harapannya saya mah pada 2024 bisa digunakan. Untuk SMPN 21 dan SD Kencana," tandasnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Dani Rahadian menuturkan bahwa alokasi untuk Sekolah Satu Atau atau Unit Sekolah Baru (USB) di Kelurahan Kencana sempat terkenda refocusing. Dari pengajuan awal sekitar Rp13,7 miliar, menjadi Rp9,6 miliar. "USB satu atap jadi Rp9,6 miliar. Awalnya Rp13,7 miliar. Satap itu salah satu yang jadi prioritas pembangunan tahun ini. Yakni melanjutkan proyek yang memasuki tahap ketiga ini," ucapnya. Dani menuturkan, kelanjutan pembangunan tahap ketiga ini disiapkan anggaran Rp9,6 miliar untuk finishing ruang kelas dan lainnya. "Termasuk tahun ini direncanakan untuk kelistrikan dan struktur. Untuk fisik finishing ruang kelas itu Rp9,6 miliar. Lalu untuk ATK (Alat Tulis Kantor, red) dan lainnya di Satap SD dan SMP itu ya sekitar Rp400 juta. Jadi total (tahun ini) dialokasikan Rp10 miliar lah," jelas Dani. Ia menambahkan, proyek dimulai pada 2020 yang meliputi pengerjaan fisik tahap satu atau pondasi dengan biaya Rp5 miliar. Lalu, tahap kedua untuk pembangunan struktur empat lantai, disediakan anggaran Rp10 miliar. Secara umum, kata Dani, Disdik juga tidak luput dari refocusing anggaran terkait Covid-19. Yakni pada sektor anggaran pembangunan sarana prasarana (sarpras) pendidikan. "Awalnya total keseluruhan itu Rp35 miliar. Tapi kena refocusing lagi sekitar Rp7 miliar. Tapi untuk Satap tetap diadakan karena jadi program prioritas pimpinan," tuntas Dani. (ryn)