METROPOLITAN.id - Pedagang minyak goreng di Pasar Anyar, Kota Bogor Yuda Alex Sanjaya menuturkan, alasan dirinya menjual minyak goreng jenis curah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah karena untuk tetap bertahan hidup. Hal itu ia ungkapkan usai menerima penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Dudung Abdurachman pada Senin (30/5). "Sebenarnya saya juga gak tau, tau-tau KSAD datang terus dikasih penghargaan aja," kata Yuda Alex Sanjaya kepada wartawan. Pemilik Toko Sembilan ini sendiri mengaku menjual harga minyak goreng jenis curah sebesar Rp15.500 perkg ke konsumennya. Harga itu ia tetapkan sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan HET untuk minyak goreng jenis curah. "Ya pemerintah bilang segitu ya saya jual segitu. Standar lah, memang dari awal segitu," ucap Yuda Alex Sanjaya seraya menuturkan harga yang diterima dari distributor senilai Rp14.400 perkgnya. Yuda Alex Sanjaya sendiri tak menutup mata masih ada pedagang minyak goreng yang menjual di atas HET. Akan tetapi, pilihannya menjual sesuai HET dilakukan untuk bisa bertahan hidup. "Sebenarnya, orang jual masing-masing lah ya. (Tapi) kalau kita sih, kalau mau hidup sendiri langganan kita mati ya kita sendiri yang rugi. (Makanya) kalau kita mau hidup ya mereka juga harus hidup, sehingga muter gitu," imbuhnya. "(Intinya) Kalau kita naekin terus mereka tidak bisa jual, jadi dampaknya kita sendirikan yang rugi," tandas Yuda Alex Sanjaya. (rez)