METROPOLITAN.id - Ribuan ternak di bogor sudah terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bogor langsung membentuk Satgas Penanganan PMK untuk menanggulangi wabah tersebut. Sejauh ini, Pemkab bogor mencatat ada sekitar 1.900-an hewan ternak yang tertular PMK. "Hari ini kita rapat tentang PMK lintas sektoral, gabungan dinas. Karena makin ke sini makin banyak (ternak terpapar PMK), ini memprihatikan," ujar Plt Bupati bogor, Iwan Setiawan usai Rapat Perkembangan Terkini PMK di Kabupaten bogor di Ruang Rapat 1 Setda, Cibinong, Senin (20/6). Menurutnya, Pemkab bogor sudah melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit PMK sejak jauh hari. Hingga kemudian muncul kasus pertama di Pasar Hewan Jonggol pada akhir Mei lalu yang menginfeksi 14 sapi. Meski saat itu Pasar Hewa Jonggol di-lockdown selama 14 hari, kasus PMK ternyata bermunculan juga di beberapa wilayah lain di Bumi Tegar Beriman. Salah satu wilayah konsentrasi penyebaran berada di Pamijahan karena disana terdapat peternakan sapi cukup besar. Untuk itu, Pemkab bogor membentuk Satgas Penanganan PMK untuk mengendalikan wabah tersebut. Sebelumnya, satgas ini telah dibentuk untum tingkat dinas di Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten bogor. Namun lantaran wabahnya meluas, satgas tersebut kini dibentuk lebih luas untuk tingkat Kabupaten bogor dengan penanggungjawab Plt Bupati bogor dan Diskanak sebagai leading sectornya. "Penularannya awalnya dari jonggol. Kita sudah membentuk 7 posko di enam wilayah. Berdasarkan kejadian ini, kita juga menguatkan kembali, membentuk satgas. Kemarin satgasnya Diskanak, tapi ini melibatkan skala yang lebih besar," ungkapnya. Iwan juga memerintahkan Satgas Penanganan PMK ini lebih masif bergerak di 10 hari jelang Idul Adha. Satgas diminta lebih jeli memeriksa lalu lintas sapi yang masuk ke Kabupaten bogor. "Menghadapi Idul Adha ini penting. Kami sudah membuat kebijakan untuk H-10 Idul Adha, satgas ini akan lebih dimasifkan untuk memeriksa lalu lalang ternak," terang Iwan. Meski demikian, Iwan meminta masyarakat tak perlu panik akan virus PMK karena tidak menular ke manusia. Meski demikian, upaya pencegahan dan penanganan cepat harus segera dilakukan jika ada ternak yang sakit. "Perlu disampaikan bahwa virus ini tidak menular ke manusia, aman. Cuma manusia bisa membawa virus ke hewan ternak. Makanya kita harus berhati-hati, senantiasa melakukan upaya antisipasi," tandasnya. (fin)