Minggu, 21 Desember 2025

2019 Sapi dan Kerbau yang Terpapar PMK di Bogor Diobati, 28 Kecamatan Jadi Target Selanjutnya

- Selasa, 28 Juni 2022 | 12:39 WIB

METROPOLITAN.id - Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bogor. Selain menyuntikkan vaksin, hewan ternak yang terjangkit PMK juga diobati oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor. Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Diskanak Kabupaten Bogor, Prihartini mengatakan, pengobatan untuk hewan ternak yang terpapar PMK ini dibantu dengan instansi lainnya. Sejauh ini, sudah ada sebanyak 2019 sapi dan kerbau terinfeksi PMK yang diobati. "Kami sudah melakukan pengobatan kepada 2019 ekor sapi dan kerbau yang terpapar wabah PMK," ujar Prihartini, Selasa (28/6). Menurutnya, dalam waktu dekat Diskanak juga bakal menyediakan obat-obatan untuk PMK. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah menyetujui penggunaai anggaran belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp551 juta untuk pengadaan obat-obatan PMK. Langkah ini dilakukan untuk melindungi hewan ternak dan para peternak. Sebab, PMK begitu cepat menular dan berdampak pada kerugian ekonomi. Nantinya, obat-obatan tersebut akan didistribusikan kepada peternak di 28 kecamatan yang menjadi lokasi penyebaran PMK. "Mudah-mudahan di awal Juli obat-obatan penyakit atau wabah PMK sudah ada. Selanjutnya nanti kita akan segera salurkan kepada peternakan sapi di 28 kecamatan," tandasnya. Sebelumnya, ribuan hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Bogor mulai disuntik vaksin Penyakik Mulut dan Kuku (PMK) jenis Aftopor Boehringer. Agar proses vaksinasi lekas tuntas, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor menggandeng tenaga medis atau tenaga kesehatan hewan dari instansi lain, termasuk dari IPB University. Kepala Diskanak Kabupaten Bogor, Oetje Soebagdja mengatakan, penyuntikkan vaksin PMK sudah mulai dilakukan sejak kemarin, Senin (27/6). Total, Kabupaten Bogor sudah mendapat 7.800 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. "Sejak kemarin kami sudah menyuntikkan vaksin PMK Aftopor Boehringer kepada ribuan ekor sapi maupun kerbau," ujar Oetje, Selasa, (28/06). Menurutnya, sapi dan kerbau yang disuntik vaksin PMK harus dalam kondisi sehat atau negatif terpapar wabah PMK. Per Senin (27/6) kemarin, sudah 2.052 ekor sapi dan kerbau yang disuntik vaksin PMK. "Jumlah sapi yang divaksin seimbang dengan jumlah sapi yang sakit dan akan melebihi, karena per kemarin, sudah ada 2.052 ekor sapi dan kerbau yang kami suntik vaksin PMK Aftopor Boehringer," ungkapnya. Ia menambahkan selain proses pencegahan penyebaran wabah PMK melallui penyuntikkan vaksin PMK Aftopor Boehringer ke sapi dan kerbau yang sekat, Diskanak Kabupaten Bogor, juga dibantu instansi lainnya melakukan pengobatan bagi sapi dan kerbau yang terpapar wabah PMK. "Juga secara swadaya, kami sudah melakukan pengobatan kepada 2019 ekor sapi dan kerbau yang terpapar wabah PMK," tambahnya. Sementara itu, salah seorang peternak sapi di Pondokrajeg, Cibinong, Heru mengaku bersyukur karena hewan ternaknya bisa disuntik vaksin PMK. Belakangan, tak dipungkiri ia juga khawatir hewannya terpapar PMK karena penyebarannya begitu cepat. Meskipun sejak beberapa bulan belakangan Heru takĀ mendatangkan sapi dan kerbau dari daerah lain. "Biar hewan ternak dalam kondisi sehat juga kita sterilkan kandangnya, tenaga kesehatan hewan yang datang pun sudah dipastikan memenuhi protokol kesehatan PMK," tandasnya. (fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X