Minggu, 21 Desember 2025

Marak Aksi Perundungan di Kota Bogor, Komisi IV DPRD Ragukan Predikat Kota Ramah Anak

- Kamis, 30 Juni 2022 | 15:33 WIB
Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani. (IST)
Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani. (IST)

METROPOLITAN.id - Beberapa hari belakangan, jagat maya diramaikan video aksi penganiayaan remaja perempuan di media sosial (medsos). Diduga terjadi di dekat Istana Bogor, tepat di kawasan Sempur, Kota Bogor. Bahkan, Polresta Bogor Kota mengamankan lim orang pelaku dalam kasus video viral penganiayaan remaja perempuan, dengan korban berinisial FC (14). Hal itu pun memancing reaksi Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani. Ia mengaku miris dengan adanya aksi perundungan yang viral terjadi di Kota Bogor, baru-baru ini. "Saya miris sekali dengan kejadian perundungan yang terjadi di Kota Bogor. Apalagi terjadinya pun di siang hari, di dekat Istana Bogor pula, dan pelakunya diketahui adalah remaja perempuan," katanya kepada Metropolitan.id, Kamis (30/6/2022). Terlebih, sambung dia, Kota Bogor mempunyai cita-cita sebagai kota layak anak. Namun hal seperti itu bisa terjadi tidak hanya sekali dua kali. Ia pun bingung dengan implementasi predikat kota layak anak yang disandang Kota Bogor. DPS, sapaan karibnya juga mempertanyakan mengapa kawasan taman yang selalu dijadikan ajang untuk melakukan kegiatan negatif tersebut. "Hal ini menjadi pertanyaan saya apakah mereka lebih nyaman melakukan hal-hal seperti ini di Kota Bogor? Banyak taman-taman yang dibuat dengan harapan menjadi tempat kegiatan positif bagi warga masyarakat Kota Bogor. Khususnya anak-anak sampai remaja bahkan dewasa, namun ternyata sering kali taman-taman ini malah menjadi tempat kegiatan yang negatif," paparnya. Menurut DPS, kejadian ini harus mendapatkan perhatian serius dari Wali Kota Bogor Bima Arya dan jajarannya untuk lebih peka dan antisipasi terhadap aksi perundungan maupun tawuran. Buatnya, hal itu tidak hanya menjadi tugas pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama baik orang tua maupun guru pendidik. Ia menambahkan, ilmu yang didapat di sekolah sebaiknya diimbangi juga dengan akhlak perilaku, sehingga bukan hanya ilmu-ilmu teori. "Kota Bogor juga punya program Sekolah Ibu yang bertujuan untuk menjadikan keluarga lebih baik, meningkatkan ketahanan keluarga dan lain-lain. Jadi ibu-ibu di Kota Bogor pun disekolahkan tidak hanya anak-anaknya saja," tukas DPS. Nmun dengan kejadian hal seperti ini berulang-ulang, ia merasa belum dirasakan hasilnya. "Implementasinya masih minim dengan predikat Kota Ramah Anak," tandasnya. Sebelumnya, Polresta Bogor Kota mengamankan sebanyak 5 pelaku dalam kasus video viral penganiayaan remaja perempuan di Kota Bogor dengan korban berinisial FC (14). Kelima pelaku diantaranya SL (17) dan JR (12) selaku pihak yang melakukan penganiayaan terhadap korban. Sedangkan, DS (14), CC (14) dan PT (14) pihak yang ada di lokasi kejadian, namun tidak berupaya melakukan peleraian. "Kita amankan sebanyak 5 orang. Para pelaku tidak dilakukan penahanan, karena masih berusia dibawah umur,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat menggelar jumpa pers di Mako Polresta, Rabu (29/6). Dalam kasus ini pihaknya juga turut memintai keterangan terhadap NT selaku pihak yang memvideokan hingga mengupload ke media sosial (medsos). Adapun, dijelaskan Kapolresta, motif para pelaku melakukan penganiayaan terjadi berawal dari perselisihan antara korban dan pelaku sekitar tiga minggu lalu. Di mana, mereka ini tergabung dalam grup yang sama dengan nama All Empang Pusat. Karena para pelaku dan korban masih berada dalam usia di bawah umur, pihaknya melibatkan Bapas Bogor dan UPTD PPA Kota Bogor untuk melakukan diversi atau musyawarah atas kejadian penganiayaan ini. Diketahui, jagat maya tengah dihebohkan dengan video viral aksi penganiayaan remaja perempuan di media sosial (medsos). Aksi ini diduga terjadi di seputaran SSA, tepatnya di kawasan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Dalam video yang tersebar, terlihat remaja perempuan berkaos hitam dengan celana biru itu menendang bagian kepala remaja perempuan lainnya yang duduk di trotoar. Kemudian, remaja perempuan berkaos hitam itu menjenggut rambut remaja perempuan bersweater biru dengan celana abu-abu saat ia berdiri, hingga tersungkur ke tanah. Tak sampai situ, remaja perempuan berkaos hitam itu lalu menampar hingga menarik kedua kaki remaja perempuan bersweater biru. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X