Senin, 22 Desember 2025

Dua Tahun Dibiarkan Rusak, Kota Bogor Kembali Minta Bantuan Anggaran Rp50 miliar ke Ridwan Kamil

- Minggu, 3 Juli 2022 | 14:45 WIB
Kondisi jembatan MA Salmun yang rusak dan belum juga diperbaiki. (Foto:Fadli/Metropolitan)
Kondisi jembatan MA Salmun yang rusak dan belum juga diperbaiki. (Foto:Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah intens mengajukan bantuan anggaran kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang berada dibawah komando Gubernur Ridwan Kamil, untuk pembangunan di Kota Bogor. Salah satunya pelebaran dan perbaikan Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) yang ditengarai menelan anggaran Rp52 miliar, yang diharapkan terealisasi pada 2023 nanti. Rupanya selain Jembatan Otista, Pemkot Bogor juga tengah mengusulkan bantuan keuangan kepada Pemprov Jabar untuk pembangunan Jembatan MA Salmun, Kecamatan Bogor Tengah. Pembangunan jembatan yang ada di Jalan MA Salmun ini diusulkan lantaran kondisi saat ini rawan dilintasi, terutama kendaraan berat.
-
Kondisi jembatan MA Salmun yang rusak dan belum juga diperbaiki. (Foto:Fadli/Metropolitan) Bahkan sejak Agustus 2020, jembatan ditutup sebagian untuk kendaraan lantaran kondisi tiang yang sudah keropos dan mengkhawatirkan pengendara serta pejalan kaki. Padahal, Jembatan MAnSalmun merupakan akses yang cukup sering digunakan masyarakat dari dan menuju kawasan Pasar Kebonkembang, Jalan Merdeka, Jalan Dewi Sartika hingga Jalan Mayor Oking. "Selain Jembatan Otista, itu (Jembatan MA Salmun, red) termasuk yang kami usulkan ke provinsi untuk tahun 2023. Sebab kondisi jembatan sudah rawan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi, Sabtu (2/6). "Ada beberapa tiangnya sudah retak dan besinya sudah kelihatan," imbuhnya. Ia menambahkan, anggaran yang diajukan Pemkot Bogor kepada Pemprov Jabar untuk pembangunan Jembatan MA Salmun sebesar Rp50 miliar. Hingga saat ini, akses Jembatan MA Salmun untuk sementara ditutup sebagian dan tidak boleh dilintasi kendaraan berat. Di lokasi, pada sebagian akses jembatan ditempatkan water barrier atau pembatas jalan. "Untuk sementara kami tutup untuk tidak dilewati kendaraan berat," tandas Chusnul. Menurutnya, jembatan yang kini berusia 40 tahun itu dibangun oleh Pemprov Jabar pada tahun 1982. Maka pihaknya pun kembali meminta dukungan dari Pemprov Jabar untuk melakukan rekonstruksi jembatan tersebut. Pembangunan ini selain untuk mengembalikan fungsi jembatan, kata dia, juga menjadi upaya untuk mengurai kepadatan arus kendaraan yang terjadi di kawasan jembatan Merah. "Itu sudah pasti akan mengurai (kepadatan arus kendaraan di jembatan Merah). Sekarang kan (akses jembatan MA Salmun) tinggal satu arah, untuk kendaraan menuju ke stasiun Bogor," paparnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada tahun anggaran yang sama, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan senilai Rp150 miliar untuk pembiayaan pembangunan flyover di perlintasan kereta Jalan MA Salmun. Menurutnya, dengan pembangunan flyover atau jalan layang ini, sudah bisa untuk menuntaskan dua permasalahan terkait akses jalan di kawasan Jalan MA Salmun. "Termasuk flyover kami usulkan ke kementerian (PUPR) dan provinsi. Sebenarnya kalau ada flyover sudah bisa menyelesaikan untuk masalah jembatan dan perlintasan kereta. Kan ramp-nya dari sebelum jembatan," tukasnya. Sejak ditutup sebagian jalan pada Jembatan MA Salmun, medio Agustus 2020 silam, Pemkot Bogor pernah mengajukan bantuan kepada Pemprov Jabar dengan anggaran di kisaran Rp50-60 miliar. Namun belum juga terealisasi. Bahkan, Pemkot Bogor juga sempat meminta bantuan anggaran dari pemerintah pusat. Setali tiga uang, usulan bantuan anggaran kepada pemerintah pusat pun belum juga terealisasi sehingga kondisi Jembatan MA Salmun belum juga mendapat sentuhan perbaikan. Sebelumya, Pemkot Bogor disebut mengusulkan beberapa bantuan keruangan untuk pembangunan di Kota Bogor, salah satunya untuk pelebaran dan perbaikan Jembatan Otista. Hal itu pun dibenarkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat. Menurutnya, rencana pelebaran dan perbaikan jembatan Otista sudah masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jawa Barat untuk tahun anggaran 2023. “Untuk rencana di 2023, (perbaikan dan pelebaran Jembatan Otista) sekarang sedang dalam pembahasan di dalam penyusunan RKPD. Musrenbang juga sudah berjalan. Ya kita lihat nanti, karena prosesnya sedang berjalan,” kata Ru’yat saat ditemui Metropolitan.id di Botani Square, Kota Bogor, Kamis (30/6). Mantan wakil wali Kota Bogor itu menambahkan, untuk pelebaran dan perbaikan Jembatan Otista sejatinya sudah sempat dianggarkan beberapa tahun lalu. Sebab, kata dia, Jembatan Otista merupakan objek strategis yang berada di tengah kota dan membutuhkan perbaikan. “(Jembatan) Otista kan sebetulnya sudah diusulkan (pada 2020). Cuma karena ada pandemi Covid-19 dan target pendapatan Jabar juga tidak tercapai, ya akhirnya tidak dianggarkan,” tukas politisi PKS itu. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X