METROPOLITAN.id - Wali Kota Bogor Bima Arya punya beberapa proyek pekerjaan fisik strategis pada tahun anggaran 2022. Mulai dari lanjutan Pembangunan Masjid Agung, Sekolah Satu Atap hingga lanjutan Pembangunan Jalan Regional Ring Road (Jalan R3). Sayangnya, pembangunan lanjutan Jalan R3 yang berada di Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, diketahui mengalami gagal lelang. Menilik laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, Rabu (6/7), pekerjaan fisik dengan nama Pembangunan Jalan Lanjutan R3 - Katulampa itu mesti mengalami gagal tender. Padahal, tak kurang dari enam penyedia jasa melakukan penawaran terhadap proyek dengan pagu anggaran Rp4,8 miliar yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Rupanya, bukan cuma lanjutan proyek jalan yang mangkrak sejak 2016 itu saja yang mengalami gagal lelang. Beberapa pekerjaan fisik terkait jalan juga disebut mengalami gagal lelang. Sebut saja Peningkatan Jalan Kapten Yusuf (s/d Simpang STTP/Simpang Muara) dengan pagu anggaran Rp2,1 miliar dan Pemeliharaan Berkala Jalan Pandu Raya dengan nilai pagu Rp4,3 miliar. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi juga membenarkan beberapa proyek fisik yang ada di dinasnya mengalami gagal lelang. Ia mengaku tidak tahu alasan gagal lelang dan berharap beberapa paket bisa dilelang ulang karena waktu pekerjaan yang masih mencukupi di tahun anggaran 2022. "Iya (banyak gagal lelang), nggak tahu ya alasannya kenapa. Bisa tanya ke PBJ (Pengadaan Barang Jasa, red)," katanya kepada pewarta, belum lama ini. Apalagi, sambung dia, beberapa pekerjaan fisik prioritas sudah masuk lelang sejak awal tahun. Sehingga pihaknya hanya tinggal menunggu hasil tender. "Untuk yang gagal lelang, dilelang ulang untuk disegerakan penyelesaiannya. Waktu (pelaksanaan) juga masih cukup, karena pengajuan kita itu rata-rata hampir semua di awal tahun. Jadi kita tinggal menunggu hasilnya, lelang ulang," tukasnya. Saat dikonfirmasi, Kasubag Pengelolaan Pengadaan Barang Jasa (PBJ) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Undang Sulaiman juga membenarkan ada beberapa paket pekerjaan yang mengalami gagal lelang. Salah satunya kelanjutan Pembangunan Jalan R3. Alasannya, kata dia, dari sekian banyak penyedia jasa, tidak ada yang lulus persyaratan teknis untuk mengerjakan proyek jalan R3. "Perihal paket pekerjaan yang gagal lelang, setelah kami konfirmasi ke Pokja pemilihan, bahwa hal itu terjadi karena tidak ada yang lulus persyaratan teknis, yang sesuai dengan dokumen pemilihan," ujarnya kepada Metropolitan.id, Rabu (6/7). Selanjutnya, sambung dia, berkas sudah kembali diserahkan ke dinas terkait untuk kembali dimasukan lelang ulang. "Iya seperti itu," tandas Undang. Dari laman LPSE Kota Bogor, beberapa paket yang gagal lelang memang diketahui sudah kembali lelang ulang, per Rabu (6/7). Seperti Jalan Kapten Yusuf (s/d Simpang STTP/Simpang Muara) dengan pagu anggaran Rp2,1 miliar dan Pemeliharaan Berkala Jalan Pandu Raya dengan nilai pagu Rp4,3 miliar. Diketahui, ada beberapa program prioritas pembangunan fisik bernilai besar yang dimasukan pada tahun anggaran 2022 alias tahun ketiga kepimpinan Wali Kota-Wakil Wali Kota Bima Arya-Dedie A Rachim. Diantaranya belanja program Pembangunan GOR Kecamatan di dua kecamatan, lanjutan Pembangunan Mesjid Agung, Pembebasan Lahan dan Pembangunan Jalan Regional Ring Road (R3), kelanjutan pembangunan Gedung Perpustakaan hingga lanjutan Pembangunan Sekolah Satu Atap. (ryn)