METROPOLITAN.id - Aksi penolakan pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) terus menggeliat di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Teranyar, puluhan mahasiswa gabungan dari beberapa universitas yang ada di Kota Bogor melakukan aksi penolakan RKUHP di depan Istana Bogor, tepatnya di depan Starbucks, Kecamatan Bogor Tengah pada Rabu (6/7). Dalam jalannya aksi, para mahasiswa terlibat aksi menginjak kawat berduri untuk menerobos Istana Bogor. Pada saat aksi menginjak kawat berduri, adu argumen sempat terjadi antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama karena para mahasiswa berhasil direda rekan-rekannya sendiri. Tak sampai itu, para mahasiswa juga turut melakukan bakar ban dalam aksi penolakan RKUHP tersebut. Sementara itu, dalam orasinya para mahasiswa menyampaikan tiga tuntut. Diantaranya, meminta Menteri Hukum dan HAM dan DPR RI Komisi III untuk membuka Draft RKUHP terbaru ke publik. Lalu, mendesak Menteri Hukum dan HAM dan DPR RI Komisi III untuk menghapus 14 isu krusial dalam RKUHP. Terakhir, mendesak Presiden Joko Widodo mengeluarkan intruksi kepada Menteri Hukum dan HAM untuk menunda pembahasan RKUHP dengan DPR RI Komisi III. "Ketiga itu kami minta segera direalisasikan sebelum disahkan," teriak salah satu peserta yang merupakan Presiden Mahasiswa BEM-KM Unida Bogor, Abdulloh Abdul Mugni. (rez)