METROPOLITAN.id - Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkolaborasi dengan IPB University siap turun mengecek hewan kurban untuk menjamin sapi yang beredar dan diperjualbelikan dalam kondisi kesehatan yang baik. Ada 250 lebih Petugas Gabungan Pemeriksa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diterjunkan. Terdiri dari 76 petugas medis veteriner, paramedis veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak), 81 pegawai Diskanak, 100 mahasiswa co-asistensi sekolah kedokteran hewan dan biomedis IPB, 14 orang bedah Provinsi Jawa Barat dan 10 orang relawan. Mereka disebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Tugasnya, memeriksa kesehatan hewan kurban sekaligus melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban. "Pelaksanaan kurban tahun ini menghadapi tantangan dengan adanya wabah PMK, menyebabkan ancaman bagi kesehatan ternak seperti kambing, domba, sapi dan hewan berkuku belah lainnya. Petugas selain memeriksa hewan dan daging kurban, juga dapat membantu pencegahan penyebaran PMK," ujar Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat melepas secara simbolis Petugas Gabungan Pemeriksa PMK di Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Jumat (8/7). Selain itu, Pemkab Bogor terus melakukan berbagai upaya pencegahan PMK, seperti telah mendidik kader penanganan hewan kurban bekerjasama dengan MUI kecamatan dengan target 100 peserta 100 yang berasal dari DKM di 5 wilayah kecamatan, yaitu Sukaraja, Jonggol, Ciampea, Nanggung, dan Cigudeg. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban juga terus dilakukan dengan target 450 titik lokasi penjualan selama H-30 sampai H-1 Idul Adha dari 8 Juni sampai 9 Juli 2022. “Mudah-mudahan melalui kerjasama ini bisa memberikan pengaruh yang luas ke seluruh wilayah Kabupaten Bogor untuk bersama-sama turun ke lapangan untuk memeriksa dan memberikan kenyamanan pada masyarakat tentang hewan kurban ini,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Iwan juga meminta kepada para camat yang didampingi tim pemeriksa untuk turut serta keliling membantu memeriksa hewan kurban. Sehingga, masyarakat tahu bahwa hewan yang ada sehat dan aman untuk dijadikan hewan kurban dan dikonsumsi. “Tolong bantu keliling periksa kondisi kesehatan hewan kurban. Saya minta juga penanganan PMK ini dilakukan secara bersinergi, sebab PMK ini adalah bencana non-alam, seluruh perangkat daerah harus fokus, tidak hanya Diskanak, tapi TRC BPBD dan Satpol PP juga harus turun mendampingi tim medis,” pinta Iwan. Sementara itu, Kepala Diskanak Kabupaten Bogor, Oetje Subagdja menjelaskan, Pemkab Bogor juga akan melakukan pemeriksaan postmorten setelah hewan disembelih di tiga titik pemotongan, yaitu di Rumah Potong Hewan (RPH) Cibinong, Galuga, dan Babakan Madang. “Juga 1.347 titik pemotongan di luar RPH pada hari H sampai H+3 atau 10-13 Juli 2022. Estimasi pemotongan hewan kurban ada 17.450 ekor, terdiri dari 3.263 ekor hewan besar dan 14.187 hewan kecil. Terima kasih kepada para petugas yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemeriksaan hewan kurban. Apresiasi juga kepada para mahasiswa yang terjun ke masyarakat sebagai bentuk pengamalan tri darma perguruan tinggi, selamat bertugas, tetap terapkan protokol kesehatan dengan baik,” kata Oetje. Di tempat yang sama, perwakilan Dekan Fakultas Kedokteran IPB University, Santika mengatakan, dalam pemeriksaan hewan kurban, ada 100 mahasiswa yang terlibat dan bertugas selama dua hari sejak 8-9 Juli 2022. Pemeriksaan dilakukan terhadap hewan-hewan kurban sebelum disembelih dan pemeriksaan keamanan daging pada Hari Raya Idul Adha nanti. “Sehingga daging yang dikurbankan di Kabupaten Bogor ini layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi masyarakat aman dan nyaman dalam mengkonsumsi daging kurban. Kami juga berterima kasih kepada Pemkab Bogor atas kepercayaan yang diberikan pada kami, sehingga kerjasama ini bisa terjalin untuk mengoptimalkan pemeriksaan hewan kurban dan keamanan hewan kurban di Kabupaten Bogor,” tandasnya. (fin)