METROPOLITAN.id - Tahun ini, Kota Bogor menargetkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,1 triliun. Hingga pertengahan tahun 2022, capaian PAD Kota Bogor baru terkumpul 51 persen. Jumlah itu disebut mengalami kenaikan sekitar 15 persen jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Deni Hendana. Menurutnya, PAD semester I dari target Rp1,11 triliun terealisasi Rp566 miliar atau 51 persen. "Realisasi sampai dengan Juni tahun lalu dibanding tahun ini ada peningkatan 15 persen," katanya seusai rapat koordinasi PAD dengan perangkat daerah incomer di Hotel Onih Bogor, Senin (11/7). Deni menilai, terjadinya peningkatan capaian realisasi tersebut menunjukkan kondisi Kota Bogor sudah mulai membaik secara ekonomi. Ia memaparkan, ada dua sumber penerimaan yang berkontribusi besar pada PAD semester pertama tahun 2022. Yakni lain-lain PAD 69,3 persen dan Pajak Daerah sekitar 47,04 persen. Sementara dari empat sumber penerimaan, yakni pajak daerah, laba BUMD dan lain-lain PAD, realisasi retribusi daerah ada di posisi terbawah 25,8 persen. Untuk itu, kata Deni, Bapenda mengadakan rapat koordinasi dengan perangkat daerah incomer untuk mengevaluasi PAD semester I. "Ada yang menjadi catatan Pelaksana Harian (Plh) wali kota dan ditindaklanjuti Plh sekda mengevaluasi masing-masing OPD-OPD tersebut, permasalahannya apa dan langkah kedepannya seperti apa," tukasnya. "Karena kita tidak ingin misalnya sampai akhir tahun realisasi sesuai direncanakan tidak tercapai. Kalaupun ada permasalahan, kita sudah mengetahui sejak dini dan kita ambil langkah-langkah penanangannya," ungkap Deni. Dikatakan, ada beberapa kendala berkaitan dengan penerimaan retribusi daerah. Seperti salah satunya perubahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dari target retribusi IMB Rp15 miliar hingga semester I baru tercapai sekitar Rp600 juta. "Kendalanya itu dulu (IMB) ditangani satu dinas yaitu DPMPTSP, sekarang alurnya melalui Dina PUPR baru ke DPMPTSP. Kemarin juga kita sempat tidak boleh memungut IMB. Tapi bulan Februari keluar SKB 3 Menteri bahwa boleh memungut IMB dengan aturan lama, sepanjang belum keluar perda PBG," terangnya. Sementara Plh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengaku optimis target PAD semester I tercapai, bahkan di beberapa OPD incomer sudah melebihi target pencapaian. Salah satunya RSUD Kota Bogor. Meski begitu, Dedie juga mendorong OPD yang belum memenuhi target untuk bisa konsisten dan serius terhadap pencapaian targetnya. "Jadi jangan sampai ada OPD yang kemudian terlena karena situasi dianggap masih pemulihan ekonomi pasca pandemi, sehingga kurang semangat untuk memenuhi target. Kita dorong dan diupayakan agar mereka bisa memenuhi target sesuai yang sudah di-setting sejak awal," pungkasnya. (ryn)