METROPOLITAN.id - Sebanyak 256 siswa baru SMPN 1 Kota Bogor mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring pada Senin (18/7). Kegiatan ini dilakukan sesuai intruksi Disdik Kota Bogor, bahwa kegiatan MPLS dilaksanakan secara daring menyusul perkembangan Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek mengalami kenaikan sepekan kebelakang ini. Kepala SMPN 1 Kota Bogor, Warsadi mengatakan, sebanyak 256 siswa baru mendapatkan berbagai pembekalan materi MPLS selama 3 hari sejak Senin hingga Rabu (18-20/7). Para siswa dikenalkan dengan visi, misi, tujuan sekolah, serta kurikulum merdeka yang akan mulai diterapkan pada siswa kelas 7 SMP. Selain itu mereka juga dikenalkan dengan para guru serta staf Tata Usaha (TU) sekolah. Lalu, para siswa juga dikenalkan dengan lingkungan sekolah seperti ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, laboratorium, masjid serta ruang-ruang lain yang ada di sekolah melalui video yang sudah kami siapkan. Tak berhenti di situ, siswa juga mendapatkan informasi-informasi mengenai kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul) yang tersedia di sekolah yang juga disampaikan melalui video demonstrasi kegiatan. "Di video itu juga ditampilkan prestasi-prestasi yang sudah diraih SMPN 1 Kota Bogor lewat program ekskul yang ada supaya bisa menjadi gambaran dan motivasi," katanya. Selain itu para siswa juga dibekali materi bahaya narkoba, disiplin berlalulintas serta peraturan yang diterapkan di sekolahnya tersebut. Melalui kegiatan MPLS diharapkan para siswa dapat mengerti dan memahami lingkungan sekolah. Siswa juga diharapkan dapat termotivasi sehingga nantinya dapat ikut andil dalam mencetak prestasi di sekolah. Warsadi menambahkan, sebanyak 20 perwakilan siswa hadir secara langsung di sekolah pada MPLS hari pertama tersebut. "Mereka mewakili gugus masing-masing untuk pengalungan kartu identitas secara simbolis. Protokol Kesehatan (Prokes) ketat kami terapkan hari ini. Mulai dari posisi duduk, pemakaian masker, pengecekan suhu, dan prokes lainnya," ungkap Warsadi. MPLS secara daring ini dilaksanakan sejak pukul 07:30-12:00 WIB dan di sambut antusias seluruh peserta. "Mereka sudah hadir bahkan sebelum jam 7," tambahnya. Warsadi menjelaskan pihaknya masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen setelah MPLS selesai. "Kita masih akan ikut surat edaran dari Dinas Pendidikan (Disdik), sampai sekarang surat edarannya masih PTM 50 persen," tuturnya. Namun diakuinya pihak sekolah sudah mempersiapkan apabila dilaksanakan PTM 100 persen. "Kita sudah merancang untuk itu, sarana prasarana disiapkan, jumlah meja dan bangku disesuaikan dengan jumlah siswa," papar Warsadi. Pihaknya juga mempersiapkan fasilitas lain di antaranya jalur masuk dan keluar, alat pengecek suhu tubuh, serta tempat cuci tangan untuk siswa. (rez)