METROPOLITAN.id - Dibalik pembongkaran ratusan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Bubulak-Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menyisakan pertanyaan bagi para pedagang. Musababnya, setelah lapak yang dihuni puluhan tahun dibongkar petugas, para PKL mengaku belum tahu harus pindah dan melanjutkan usahanya dimana. Karena, tempat relokasi pun belum tersedia. "Bingung mau kemana. Belum tau mau kemana. Ini sudah di bongkar," kata salah seorang PKL, Aminah saat ditemui di lokasi pembongkaran, Selasa (27/9). Sementara, dijelaskan Aminah, lapak yang dibongkar petugas merupakan mata pencaharian keluarganya, berjualan es kelapa muda. "Sebelum pembongkaran sudah ada pemberitahuan memang. Kami minta ada tempat relokasi," ujarnya. Menanggapi itu, Camat Bogor Barat, Abdul Rahman mengaku sedang mengupayakan tempat relokasi bagi ratusan PKL ini, terutama kepada para pemilik lahan yang ada di kawasan Situgede. "Kita koordinasikan untuk relokasi. Tapi, butuh waktu memang, tidak langsung. Kita koordinasikan dengan dinas terkait, tokoh masyarakat, yang punya lahan untuk bisa relokasi penampungan PKL," kata Camat. "(Di Setu Situgede) Kalau disana ada space kita upayakan dengan koordinasi pengelola Situgede," tandasnya. Diketahui, sebanyak 300 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Bubulak-Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor rata dengan tanah pada Selasa (27/9). Perataan ratusan lapak PKL ini dilakukan menyusul rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang bakal menyulap kawasan jalan Raya Cifor sepanjang 1,7 km itu menjadi pedestrian. (rez)